Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama dengan perusahaan di bidang kesehatan Dexa Group menggelar program Edukasi Bidan dan Intervensi Stunting di Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur pada Selasa, 22 Agustus 2023.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis, mengemukakan bidan sebagai garda terdepan dalam pencegahan stunting penting untuk mendapatkan update dan edukasi terkait pencegahan stunting.
“Kami berterima kasih karena Dexa selalu mengajak agar sukses menyusui. Ini penting sekali, hari ini anak-anak muda jika tidak diberikan informasi menyusui, bagaimana menjadi ibu yang ASI-nya sukses,” kata Hasto.
Hasto juga mendorong penggunaan produk lokal dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi dalam pencegahan stunting. Dalam kesempatan yang sama Hasto juga berterima kasih kepada Dexa yang sudah menyediakan produk suplemen ASI HerbaAsimor yang memiliki komponen dalam negeri tinggi.
Baca juga: Dexa Medica bagi-bagi vitamin di sejumlah titik mudik
Bupati Blitar Rini Syarifah mengatakan bahwa untuk mencegah stunting bisa menggunakan bahan-bahan lokal dari daerah sendiri sebagai nutrisi. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kabupaten Blitar tahun 2021 sebesar 14,5 persen dan pada tahun 2022 turun 0,2 persen.
“Saya berharap kasus stunting di Kabupaten Blitar bisa ditekan lagi sehingga bisa zero stunting di 2023,” ujar Rini.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Christine Indrawati dalam pemanfaatan produk ber-TKDN tinggi dalam menurunkan prevalensi stunting. Christine juga mengatakan di tahun 2022 Dinas telah belanja HerbaAsimor yang dibagikan kepada ibu-ibu menyusui.
"Sasaran pemberian HerbaAsimor kepada 1.462 orang dan diberikan selama 6 bulan. Hasilnya, 80% produksi ASI meningkat,” kata Christine.
Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Timur Lestari mengungkapkan IBI Jawa Timur memiliki jumlah personel terbanyak di Indonesia dan menjadi sumber kekuatan Provinsi Jawa Timur dalam upaya penurunan stunting yang masih menjadi prioritas.
“Bidan adalah garda terdepan dalam kesehatan ibu dan anak. Memiliki kompetensi utama dalam membantu ibu di masa kehamilan hingga pascapersalinan, salah satu peran penting adalah memfasilitasi ibu agar dapat memberikan ASI Eksklusif dan nutrisi seimbang. Karenanya kami siap mensosialisasikan dan menyukseskan program penurunan stunting,” kata Lestari.
Baca juga: Hasto Wardoyo: Atur jarak kelahiran kunci tekan stunting
Corporate Affairs Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy mengatakan Dexa Group berkontribusi mengatasi stunting bersama BKKBN, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), dan Ikatan Bidan Indonesia dengan mengedukasi para bidan di Kabupaten Blitar.
“Kerja sama mengedukasi bidan dan masyarakat terkait pentingnya menjaga kehamilan di 1.000 Hari Pertama Kehidupan telah kami lakukan di beberapa kota di Indonesia seperti di Yogyakarta, Kabupaten Brebes, Kota Surabaya, Kabupaten Wonosobo, Palembang, dan saat ini di Kabupaten Blitar melalui program corporate sosial inisiatif Dharma Dexa,” kata Tarcisius.
Head of Corporate Communications Dexa Group Sonny Himawan menegaskan bahwa target penurunan stunting merupakan implementasi salah satu nilai utama perusahaan, yaitu deal with care.
"Untuk mencapai target penurunan stunting hingga 14 persen memerlukan kolaborasi pentahelix. Sejak tahun 2022 Dexa Group dan BKKBN telah berkolaborasi dengan lebih dari 5.500 bidan di 7 wilayah untuk melakukan edukasi pencegahan stunting," kata Sonny Himawan.
Sebagai perusahaan di sektor kesehatan, Dexa Group juga berperan menciptakan inovasi produk farmasi yang mendukung upaya intervensi stunting, salah satunya melalui produk HerbaAsimor. Produk itu dikembangkan dari kekayaan alam Indonesia yang berperan membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI.
Baca juga: Persagi DKI gencar kampanyekan pemberian ASI eksklusif
Baca juga: YCP: Stunting bisa disebabkan kurangnya pemahaman soal gizi
Baca juga: Jokowi: Indonesia berhasil turunkan angka stunting dan naikkan IPM
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023