Kedelai dalam negeri itu rasanya lebih enak karena kadar rendemennya lebih tinggi."

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian menargetkan luas pertanaman kedelai pada 2013 mencapai 1,018 juta hektar (ha) untuk mencapai produksi nasional sebanyak 1,5 juta ton pada tahun ini.

Direktur Aneka Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Kementerian Pertanian Maman Suherman di Jakarta Selasa mengatakan untuk mencapai target produksi sebesar itu pemerintah memproyeksikan produktivitas lahan kedelai meningkat dari 1,5 ton/ha menjadi 1,7 ton/ha.

"Dari total sasaran areal tanam 1,018 juta hektar tersebut pemerintah menyediakan bantuan benih varietas unggul bersertifikat dan sarana produksi lainnya seluas 603.250 ha, sedangkan seluas 415.250 ha penyediaannya benihnya dari swadaya petani," katanya.

Sebelumnya ketika melakukan kunjungan ke Provinsi Banten bersama Komisi IV DPR RI akhir pekan lalu Maman menyatakan, Kementan mengaku optimis swasembada kedelai bisa tercapai pada 2014.

Guna mendukung pencapaian swasembada tersebut setidaknya pemerintah memerlukan investasi sekitar Rp 6,8 triliun sehingga semua stakeholder diminta mulai memperhatikan target swasembada kedelai.

Menurut dia, potensi lahan untuk menanam kedelai masih terbuka lebar karena masih banyak lahan yang kosong yang mencapai kurang lebih ada 750 ribu hektar.

Selain itu juga lahan kering 500 ribu hektar serta lahan perkebunan, kemudian lahan tumpang sari dengan jagung maupun peluang untuk perluasan area sudah ada saat ini.

"Kedelai dalam negeri mempunyai daya tarik tersendiri, mulai dari rasanya yang khas dan bukan produk transgenik. Kedelai dalam negeri itu rasanya lebih enak karena kadar rendemennya lebih tinggi," katanya.

Sementara itu menyinggung ketersediaan benih kedelai untuk mencapai target penanaman 1,018 juta ha tahun ini, Maman menyatakan dibutuhkan sebanyak 40 ribu ton yang mana 15 ribu ton merupakan produksi BUMN benih seperti PT Sang Hyang Seri dan PT Pertani, sedangkan 25 ribu ton sisanya hasil penangkaran petani.

Pewarta: Subagyo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013