Jakarta (ANTARA) - Humaniora kemarin, Rabu (23/8), berita mengenai perubahan iklim yang mengkhawatirkan menyebabkan salju di Puncak Jaya mencair masih menarik untuk dibaca.

Selain itu, ada warta mengenai bahaya polusi udara bagi kesehatan paru-paru dan upaya berbagai pihak untuk menghentikan polusi tersebut dengan menghentikan perusahaan penyebab udara di Jabodetabek yang kotor yang dapat disimak dalam rangkuman berita berikut:

BMKG: Salju abadi Puncak Jaya cair, perubahan iklim mengkhawatirkan

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut kondisi ”salju abadi” atau tutupan es di Puncak Jaya, Papua, semakin mengkhawatirkan karena terus mengalami pencairan akibat dampak perubahan iklim.

Spesialis paparkan dampak polusi udara pada ibu hamil hingga lansia

Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta Timur, Feni Fitriani Taufik, memaparkan ibu hamil, balita, lansia dan penderita penyakit paru adalah kelompok yang paling rentan terpapar polusi udara.

PDPI: Polusi udara dapat memicu zat karsinogen penyebab kanker paru

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Onkologi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr. Sita Laksmi Andarini mengatakan polusi udara yang terjadi di sejumlah kota besar di Indonesia dapat memicu pertumbuhan zat karsinogen yang menyebabkan kanker paru.

Seluruh pihak diminta kerja sama tanggulangi masalah polusi udara

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan bahwa dibutuhkan kerja sama seluruh pihak dalam menanggulangi masalah polusi udara di Jakarta.

KLHK hentikan kegiatan 4 perusahaan penyebab polusi udara Jabodetabek

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menegaskan telah menghentikan kegiatan empat perusahaan yang terindikasi menyebabkan polusi udara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi atau Jabodetabek.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023