Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menekankan kepada desa untuk mampu beradaptasi dengan pemakaian sistem digital guna mempermudah dan mempercepat proses pelayanan kepada masyarakat.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam keterangan di Jakarta, Rabu, menilai desa yang miliki data berbasis mikro dengan memanfaatkan teknologi digital akan lebih mudah memahami kondisi riil masyarakat.
"Prinsip dasarnya adalah mulai hari ini sampai ke depan hal-hal yang terkait dengan kebijakan pembangunan itu harus berbasis data mikro dan berskala level desa," ujarnya dalam peluncuran Desa Digital dan Akses Jaringan Blankspot di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Menurutnya, peluncuran Desa Digital dan Akses Jaringan Blankspot di Sidoarjo tidak bisa ditunda mengingat posisinya yang berdekatan dengan kota metropolitan, Surabaya.
"Sehingga nantinya bupati tidak bakal kesulitan melihat peta desa dan bisa memantau langsung perkembangan masyarakat," katanya.
Baca juga: Kemendes PDTT-Kominfo perkuat kolaborasi percepat internet masuk desa
Ia mengharapkan Sidoarjo dapat mengoptimalkan pemanfaatan sistem informasi desa dengan basis data yang detail dan spesifik.
Apalagi, katanya, kepercayaan kepada desa sudah semakin tinggi menyusul suksesnya pemanfaatan dana desa. Pada 2024, anggaran dana desa bakal meningkat hingga Rp2 miliar per desa.
Ia mengatakan peningkatan dana desa itu harus dibarengi dengan formula dan strategi yang matang agar realisasinya tepat sasaran sehingga kemajuan pembangunan desa bisa signifikan.
Ia menambahkan salah satu alat ukur kesuksesan pembangunan desa adalah Indeks Desa Membangun (IDM).
Berdasarkan data, IDM Kabupaten Sidoarjo mengalami kenaikan drastis, di antaranya desa mandiri bertambah dari semula 70 desa pada 2022 menjadi 160 desa pada 2023.
"Artinya desa mandiri bertambah 90 dan ini menjadi salah satu ukuran keberhasilan pembangunan di Sidoarjo," ujarnya.
Baca juga: Jokowi percepat keterjangkauan sinyal 4G di 12.548 desa/kelurahan
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa digitalisasi desa dipercaya mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi desa ke tingkat yang lebih baik.
Maka dari itu, katanya, desa harus mampu memanfaatkan konektivitas digital untuk membuka akses informasi, pendidikan, hingga peluang bisnis demi peningkatan kualitas hidup masyarakat perdesaan.
"Kita harus mampu manfaatkan perkembangan zaman ini, untuk mempercepat pembangunan dan peningkatan kualitas hidup warga desa," kata Menteri Abdul Halim Iskandar yang akrab disapa Gus Halim ini.
Baca juga: KTT ASEAN sepakati pembentukan Jejaring Desa
Baca juga: Mendes PDTT: Jejaring Desa ASEAN tingkatkan taraf hidup masyarakat
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023