Bersama-sama kita perkuat kolaborasi dan tingkatkan kontribusi kepada bangsa

Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa dalam era teknologi seperti sekarang, penguatan ekonomi digital menjadi strategi utama untuk mendorong perkembangan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia.

"Dalam perekonomian syariah, inklusi sosial hadir sebagai prasyarat sebelum inklusi finansial. Integrasi unsur sosial dan komersial dalam ekosistem ekonomi syariah dapat dilakukan melalui pemanfaatan teknologi digital," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Kemenko Ekonomi: Platform digital tingkatkan inklusi keuangan desa

Budi Arie mengatakan hal itu saat memberikan sambutan dalam Seminar Ekonomi Syariah Peringatan Hari Jadi PT Pos Indonesia ke- 277 dan Hari Jadi Kliring Berjangka Indonesia ke-39 di Pos Bloc Jakarta Pusat, Rabu (23/08).

Menurut Menkominfo geliat ekonomi syariah tentu turut ditopang oleh geliat ekonomi digital Indonesia. Mengutip data Google, Temasek, dan Bain, Menteri Budi Arie menyatakan potensi nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 146 miliar dolar AS atau setara dengan Rp2.097 triliun.

"Sedangkan Kementerian Perdagangan memperkirakan potensi nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2030 akan mencapai 315,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp4.531 triliun," tuturnya.

Sejalan dengan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia yang telah diluncurkan oleh Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) tahun 2019, Menkominfo mendorong Tabungan Pos dapat dikembangkan sebagai layanan keuangan inklusi di daerah 3T, yang mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

"We will leave nobody behind. Bersama-sama kita perkuat kolaborasi dan tingkatkan kontribusi kepada bangsa. Terus melaju, demi Indonesia maju," ajaknya.

Dalam acara itu, hadir Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto, Direktur Utama PT. Pos Indonesia Faizal Rochman Djoemadi, Direktur Utama Jakarta Future Exchange Stefanus Paulus Lumintang, Direktur Operasional Kliring Berjangka Indonesia Adiyasa Suhadibroto dan Deputi Direktur Bank Indonesia Irfan Sukarna.

Baca juga: Menkominfo: Tata kelola logistik penting guna pacu ekonomi digital

Baca juga: Digitalisasi pariwisata butuh kontribusi agar jadi ekosistem produktif

Baca juga: AFPI: Ekosistem ekonomi digital Indonesia diakui oleh negara ASEAN

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023