Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengatakan keragaman budaya yang dimiliki rakyat Mozambik dan Indonesia menjadi kekuatan untuk menggalang kerja sama.

"Mari kita gunakan keberagaman budaya ini untuk mempersatukan kita, mari kita gunakan keberagaman budaya ini untuk memperkuat kerja sama antara rakyat kita," kata Jokowi dilansir dari keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu.

Presiden Jokowi mengajak masyarakat Mozambik untuk saling menghargai keberagaman budaya yang ada serta menjadikan perbedaan sebagai kekuatan untuk mempersatukan bangsa.

Seruan itu disampaikan Jokowi di hadapan masyarakat Mozambik di Lapangan Asosiasi Black Bulls, Maputo, Republik Mozambik.

Seperti Mozambik, Presiden Jokowi juga menyebut bahwa Indonesia merupakan rumah dari keberagaman budaya yang masyarakatnya saling menghargai perbedaan.

Baca juga: Presiden Jokowi disambut hangat saat tiba di Mozambik

Jokowi mengatakan kunjungan perdananya ke Mozambik menjadi lebih istimewa karena dapat menghadiri acara kebudayaan nasional tersebut.

"Ini merupakan sebuah kehormatan bagi saya diundang dalam acara kebudayaan nasional, ini menjadi kunjungan saya ke Mozambik menjadi lebih spesial," ujarnya.

Dalam kesempatan sama, Presiden Republik Mozambik Filipe Nyusi menyampaikan apresiasi kepada Presiden Jokowi atas kunjungannya ke Mozambik.

"Saya ingin berterima kasih kepada sahabat saya, yang terhormat Presiden Republik Indonesia yang telah datang mengunjungi Mozambik," katanya.

Mengawali kunjungan perdananya di Maputo, Rabu, Presiden Jokowi menghadiri undangan Presiden Republik Mozambik Filipe Nyusi dalam acara pembukaan Festival Budaya Nasional 2023 atau National Festival of Culture Mozambik yang digelar di Lapangan Asosiasi Black Bulls, Maputo, Republik Mozambik.

Baca juga: Jokowi sampaikan komitmen RI wujudkan kolaborasi konkret dengan Afrika
Baca juga: Kehadiran Presiden Jokowi pada KTT BRICS sebagai tamu undangan
Baca juga: Jokowi temui Presiden Tanzania bahas kerja sama bilateral

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023