Bintang bulutangkis yang dijuluki Super Dan itu tidak pernah bertanding lagi di event resmi sejak meraih emas Olimpiade London 2012, kecuali saat mengikuti pertandingan perpisahan dengan Peter Gade dari Denmark pada Desember lalu.
Aksi terakhir Lin Dan adalah pada Agustus 2012 ketika ia merobek baju kaosnya dan berlari mengitari lapangan saat merayakan kemenangan usai mengalahkan Lee Chong Wei di final tunggal putra Olimpiade London.
Lin Dan menjadi orang pertama yang mampu meraih gelar juara tunggal putra secara beruntun setelah sebelumnya juga menjadi juara di Olimpiade Beijing 2008.
Pemuda berusia 29 tahun yang tubuhnya dihiasi tato itu kemudian tidak banyak tampil di depan umum, kecuali ketika mengenakan kostum militer saat menikah dengan Xie Xingfang, sesama pebulutangkis yang pernah menduduki peringkat teratas dunia, pada September 2012 lalu.
Sekarang, perhatian penggemar bulutangkis akan kembali tertuju ke lapangan untuk menyaksikan apakah anggota tentara China itu mampu mempertahankan keperkasaannya sebagai sang juara.
Di Olimpiade London, keperkasaan kontingen China yang meraup empat dari lima gelar, tercoreng akibat skandal ganda putri mereka yang sengaja mengalah.
China mengirim kekuatan penuh di Kejuaraan Asia, termasuk juara Olimpiade London untuk tunggal putri Li Xuerui, serta pasangan kekasih Zhao Yunlei-Zhang Nan yang merebut emas ganda campuran di London, serta ganda putri yang terlibat skandal di Olimpiade London, Wang Xiaoli-Yu Yang.
Harapan penonton untuk menyaksikan ulangan final Olimpiade London dipastikan tidak akan terwujud karena pemain nomor satu dunia asal Malaysia, Lee Chong Wei, dipastikan tidak bertanding.
Persaingan di nomor tunggal putri juga akan berkurang menyusul absennya peringkat dua dunia Saina Nehwal asal India, demikian laporan AFP.
Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013