"Opsi apa yang akan diambil BNI untuk mengakuisisi Bahana akan kami umumkan pekan depan," kata Deputi Kementerian BUMN Bidang Usaha Jasa, Gatot Trihargo di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa.
BNI menyiapkan dua opsi untuk masuk ke Bahana yaitu, membeli perusahaan BPUI (holding Bahana) termasuk utangnya sekitar Rp1,2 triliun yang akan jatuh tempo pada 2050, kedua membeli PT Bahana Securities anak usaha BPUI.
BNI bersikukuh membeli holding BPUI, karena ingin menjadi total solution perusahaan keuangan mulai dari perbankan, sekuritas, asuransi, manajer investasi hingga perusahaan modal ventura.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank BNI Gatot M Suwondo mengatakan realisasi akuisisi BPUI tersebut diharapkan rampung pada tahun 2013 karena sudah mengantongi restu dari Kementerian BUMN.
"Kita inginnya akuisisi bisa selesai di tahun ini (2013)," tutur Gatot Suwondo.
Kementerian BUMN sendiri sudah memberikan surat kepada BNI sejak 30 November 2012, yang isinya melakukan kajian opsi akuisisi BPUI.
BPUI memiliki program internal "quantum leap" sejak 2009 untuk menggenjot performa, melalui terobosan produk, layanan maupun perluasan pasar anak usaha BPUI, yakni, Bahana Securities, Bahana Artha Ventura, Bahana TCW Investment Management, dan Graha Niaga Tatautama.
Unit bisnis BPUI dengan BNI dapat saling melengkapi, misalnya, Bahana Artha Ventura yang berkutat di segmen mikro akan melengkapi penetrasi kredit BNI.
Sedangkan Bahana Securities yang kuat di segmen investment banking akan saling melengkapi dengan BNI Securities yang kuat di segmen ritel
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013