pendistribusian air bersih terus berjalan
Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Boyolali bersama seluruh komponen terkait menggelar apel siaga kebencanaan untuk mensinergikan seluruh petugas relawan dalam penanganan bencana kekeringan di Lapangan Desa Ringinlarik Kecamatan Musuk Kabupaten setempat, di Provinsi Jawa Tengah, Rabu.
Apel siaga kebencanaan yang dihadiri Bupati Boyolali M Said Hidayat itu diikuti ratusan sukarelawan dari baik dari TNI , Polri, BPBD, Satpol PP, PMI, dan relawan setempat dengan tujuan meningkatkan keterpaduan seluruh pemangku kepentingan menghadapi dampak musim kemarau.
Bupati Boyolali M Said Hidayat mengatakan mengapresiasi atas kekompakan seluruh lini yang hadir dalam pelaksanaan apel siaga kebencanaan itu.
"Sinergitas baik dengan TNI, Polri, BPBD, dan seluruh lini serta organisasi masyarakat termasuk para relawan dapat menghadirkan suatu kesadaran langkah bersama bahwa penanganan penanggulangan bencana dengan kegotong-royongan," kata Bupati.
Bupati mengatakan yang terpenting dalam pelaksanaan apel siaga kebencanaan ini, Pemerintah Kabupaten Boyolali secara langsung juga memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat di lokasi bencana kekeringan.
Baca juga: BPBD: Kekeringan meluas di Boyolali Jawa Tengah
Baca juga: BPBD: Empat kecamatan di Boyolali kekeringan & minta bantu air bersih
Di Boyolali musim kemarau yang berdampak terhadap enam kecamatan, yakni Musuk, Tamansari, Wonosamodro, Wonosegoro, Juwangi, dan Kemusu.
"Pendistribusian air bersih terus berjalan dengan melibatkan seluruh lini untuk melakukan pemetaan daerah rawan bencana kekeringan sehingga dampak selain kebutuhan air untuk masyarakat, sektor pertanian dan peternakan juga diperhatikan agar upaya penanganan bisa merata diatasi," katanya.
Kepala BPBD Kabupaten Boyolali Suratno mengatakan pihaknya pada Rabu ini, telah melakukan pengiriman sebanyak lima tanki air bersih ke lima daerah bencana kekeringan. Lima wilayah itu, Dukuh Dragan Kecamatan Musuk, Dukuh Randukuning Desa Lampar Tamansari, Dukuh Dragan Kecamatan Tamansari, Sidodadi Lampar, Tamansari, dan Tegeran, Lampar, Tamansari.
Air bersih yang sudah Pemkab hingga saat ini, dari enam kecamatan terdampak bencana kekeringan yaitu di Tamansari 40 tangki, kemudian disusul Wonosamodro (34 tangki), Kemusu (22 tangki), Wonosegoro (17 tangki), Juwangi (delapan tangki) dan Musuk (satu tangki), sehingga total 122 tangki.
Dia mengatakan bantuan air bersih telah disiapkan untuk masyarakat di lokasi bencana kekeringan yang dipetakan daerah rawan ada enam kecamatan di wilayah ini. Pemkab Boyolali pada tahun ini, telah menganggarkan Rp105 juta atau sekitar 161 tangki ditambah dari bantuan CSR dari BUMD, BUMN, ormas, dan swasta sehingga total sekitar 350 tangki.
Baca juga: Akibat kemarau panjang, ribuan hektare lahan padi di Boyolali kering
Baca juga: BMKG imbau warga Jateng selatan waspadai dampak kekeringan
Baca juga: Jateng anggarkan Rp120 juta "back up" penanganan kekeringan
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023