Athena (ANTARA) - Sebanyak 18 orang dinyatakan tewas pada Selasa (22/8) di sebuah hutan di sebelah utara Yunani, di mana kebakaran hutan sedang berkobar, ungkap Brigade Pemadam Kebakaran Yunani.
Jasad mereka ditemukan di dekat Kota Alexandroupolis. Otoritas setempat meyakini bahwa para korban tewas tersebut kemungkinan merupakan migran yang memasuki negara itu secara ilegal, lapor lembaga penyiaran nasional Yunani ERT.
Kebakaran hutan di dekat Alexandroupolis itu berkobar tak terkendali di hari keempat, menghanguskan hutan dan lahan pertanian, serta memaksa evakuasi di lebih dari belasan wilayah permukiman.
Pada Senin (21/8) malam dan Selasa pagi waktu setempat, rumah sakit umum kota itu juga telah dievakuasi karena bangunannya diselimuti oleh awan asap tebal. Para pasien dipindahkan menggunakan kapal ke sejumlah rumah sakit lainnya, lapor kantor berita nasional Yunani, AMNA.
Dua kebakaran hutan besar, yang berkobar pada Selasa di wilayah barat laut Attica di dekat Athena, ibu kota Yunani, juga memaksa evakuasi wilayah permukiman dan penutupan jalan sebagai langkah pencegahan, saat pabrik-pabrik dilalap si jago merah. Angin kencang kian menyulitkan upaya pemadaman api.
Bantuan tambahan Uni Eropa (UE) dapat dimanfaatkan oleh Yunani dalam memerangi kebakaran hutan, ujar juru bicara Komisi Eropa Balazs Ujvari, seperti dilansir AMNA pada Selasa.
Kebakaran hutan di Alexandroupolis itu merupakan salah satu kebakaran hutan paling menantang bagi petugas pemadam kebakaran Yunani. Dalam 24 jam terakhir, mereka telah berjuang mengatasi 65 kebakaran hutan di seantero negara itu.
"Kami mengirim tujuh unit pesawat pemadam kebakaran dan satu helikopter ke Yunani, terutama ke bagian barat laut negara itu," kata Ujvari, seraya menambahkan bahwa lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran dan sekitar 20 kendaraan dari Rumania dan Republik Ceko telah dikerahkan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023