New York (ANTARA News) - Tiga hari setelah kecelakaan pesawat Boeing 737 800 milik Lion Air, badan keamanan udara Amerika Serikat (FAA), Senin waktu AS, mengungkapkan akan memeriksa lebih dari 1.000 pesawat Boeing model 737 dari kerusakan bagian ekor pesawat yang bisa membuat pilot kehilangan kendali atas pesawat yang dikemudikannya.
Tiga bulan setelah 787 Dreamliner di-grounded di seluruh dunia, FAA mengatakan akan memeriksa lorong tunggal pada model 737 dari pemasangan penyambung yang tak sempurna di ekor dan mengganti setiap yang rusak.
FAA mengatakan standar kelaikan terbang atau airworthiness directive (AD) akan efektif 20 Mei nanti dan diterapkan pada 1.050 pesawat yang terdaftar di AS.
"Kami menerbitkan AD ini demi mencegah kesalahan prematur pada baut yang bisa menyebabkan turunnya integritas struktural dari penyeimang horisontal badan pesawat yang menimbulkan kehilangan kendali pada pesawat," kata FAA seperti dikutip AFP.
Lembaga ini tidak merujuk insiden apa yang disebabkan oleh bagian-bagian yang salah itu, namun kekeliruan itu telah mempengaruhi model Boeing 737 600, 700, 700C, 800, 900, dan 900ER.
737 model lorong tunggal adalah paling favorit dengan lebih dari 10.000 unit jenis ini laku terjual.
FAA menaksir operasi AD akan memaksa maskapai penerbangan AS mengeluarkan 10 juta dolar AS, namun mungkin masuk garansi pabrik.
Boeing mengatakan langkah ini telah direncanakan beberapa waktu lalu setelah perusahaan menerbitkan pemberitahuan awalnya mengenai masalah ini pada April 2012. Langkah ini dilakukan demi menerbangka lagi Boeing 787 Dreamliner setelah di-grounded karena masalah baterai yang kelewat panas.
Raksasa dirgantara AS ini menyelenggarakan tes terbang kedua sekaligus terakhir 787 Dreamliner pada 5 April untuk mengukur keajegan baterai pesawat.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013