Kalangan insan pers perlu mengambil pelajaran dari banyaknya fenomena konflik akibat pemberitaan muncul pada Pemilu 2014 dan 2019.

Yogyakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu meminta insan pers berperan aktif mewujudkan Pemilu 2024 berlangsung damai dengan menghindari pemberitaan yang berpotensi memicu konflik.

"Agar kita sama-sama bisa memitigasi jangan sampai dalam peliputan ada konflik karena pemberitaan atau ada orang-orang yang merasa dirugikan melalui pemberitaan," kata Ninik Rahayu di sela lokakarya "Peliputan Pemilu 2024" yang digelar Dewan Pers di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia kalangan insan pers perlu mengambil pelajaran dari banyaknya fenomena konflik akibat pemberitaan muncul pada Pemilu 2014 dan 2019.

Ia memperkirakan konflik akibat pemberitaan masih memiliki potensi meningkat pada Pemilu 2024 karena dipicu masifnya distribusi pemberitaan melalui media sosial.

"Karena sekarang kan pemberitaan didistribusikan di media sosial dan itu sudah kelihatan sebelum pemilu. Sudah ada beberapa kasus yang dilaporkan ke Dewan Pers," kata dia.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap menjelang Pemilu 2024 pers tidak sekadar berupaya memenuhi kebutuhan informasi publik semata, melainkan perlu memitigasi dampak pemberitaan agar tidak menimbulkan kekacauan.

"Kita juga sama-sama menyamakan persepsi agar pers mampu memberdayakan daya intelektual publik, antara lain mengajak masyarakat berpartisipasi pada Pemilu 2024," demikan Ninik Rahayu.

Baca juga: Dewan Pers minta parpol tak diskriminatif ke media saat beri informasi

Baca juga: Dewan Pers: Disrupsi digital jadi tantangan media jelang Pemilu 2024

Baca juga: Dewan Pers imbau utamakan kepentingan rakyat di pemberitaan pemilu

Baca juga: Dewan Pers minta wartawan jaga integritas pada Pemilu 2024

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023