Kami sudah mengusulkan ke pusat untuk pengadaan TMC (hujan buatan), untuk penanggulangan kemarau. Itu upaya kami

Samarinda (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur (Kaltim) mempersiapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk membuat hujan buatan sebagai upaya mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sejumlah wilayah.

“Kami sudah mengusulkan ke pusat untuk pengadaan TMC (hujan buatan), untuk penanggulangan kemarau. Itu upaya kami,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kaltim Tresna Rosano di Samarinda, Selasa.

Tresna menjelaskan modifikasi cuaca dilakukan dengan menaburkan garam di titik tertentu untuk membuat awan.

Baca juga: Waspada karhutla, BMKG deteksi 66 titik panas baru di Kaltim

Selain modifikasi cuaca, kata dia, BPBD Kaltim juga meminta bantuan helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membantu penanganan karhutla.

“Kalau darurat, siap dikirim penanganan karhutla dari Kalimantan Selatan ke sini, Kaltim termasuk, juga ke Kalimantan Utara. Kami berharap ada helikopter yang siap disiagakan,” katanya.

Helikopter pemadam, menurut Tresna, sangat dibutuhkan untuk memadamkan api di lokasi yang sulit dijangkau petugas.

“Kami di Kaltim belum ada (helikopter). Kami sudah pernah mengusulkan. Semoga nanti ada tanggapan dari BNPB. Beliau (Gubernur Kaltim) setuju usulan ke pusat dan nanti mereka lakukan tindak lanjut,” katanya.

Baca juga: Manggala Agni pastikan kebakaran hutan dan lahan di sekitar IKN padam

Tresna mengatakan peristiwa karhutla di Kaltim seringkali terjadi pada Juni, Juli, dan Agustus. “Sudah pasti dan kondisi terakhir, (kejadian) meningkat tiap tahunnya,” katanya.

Dia menyebutkan daerah yang sering terjadi karhutla di Kalimantan Timur adalah Kutai Timur, Paser, Berau, dan Penajam Paser Utara.

“Kami terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak terkait untuk mencegah dan menangani karhutla,” tuturnya.

Baca juga: BPBD kerahkan empat helikopter padamkan enam titik karhutla di Kalsel

Pewarta: Arumanto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023