Kemudian juga ada penambahan merchant sekitar 26.000. Sedangkan akumulasi merchant sudah 460.000.

Batam (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau (Kepri) mencatat nilai transaksi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) telah mencapai Rp1 triliun hingga Juni 2023.

Kepala Perwakilan BI Kepri Suryono, di Batam, Selasa, mengatakan untuk jumlah pengguna QRIS pada periode Januari hingga Juni sebanyak 344.000, dengan terjadi penambahan sebanyak 81.000 pengguna pada tahun 2023.

"Jadi di Kepri, khususnya Batam ini memang luar biasa pergerakannya. Untuk volume transaksi itu sudah 7 juta kali. Untuk nilai transaksi sudah Rp1 triliun. Kemudian juga ada penambahan merchant sekitar 26.000. Sedangkan akumulasi merchant sudah 460.000," kata Suryono.

Ia menyatakan digitalisasi sistem pembayaran menjadi kunci untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif, terutama selama pandemi COVID-19 dan hingga saat ini masih terus diterapkan.

Lebih lanjut Suryono menjelaskan adapun pembebasan biaya QRIS untuk transaksi di bawah Rp100 ribu, juga merupakan salah satu upaya dalam meringankan beban bagi pemilik barcode atau merchant terutama para pelaku usaha mikro.

"Kenapa yang usaha mikro ini kita berikan semacam keringanan, karena mayoritas transaksi yang dilakukan menggunakan QRIS adalah dilakukan oleh UMKM," ujar dia.

Menurutnya, dengan adanya kebijakan itu, juga diharapkan semakin inklusif, masif dan menjangkau kepentingan masyarakat Kepri.

"Jadi kalau tadi data di Kepri itu merchant persentasinya penggunaan QRIS itu di atas 50 persen. Dengan begitu BI ingin memberikan manfaat yang besar dengan cara memberikan kelonggaran pada usaha mikro yang banyak melakukan transaksi menggunakan QRIS," kata Suryono pula.
Baca juga: BI Kepri dukung penerapan QRIS antar negara ASEAN, untungkan UMKM
Baca juga: BI perluas akses pasar UMKM Kepri melalui pameran produk unggulan

Pewarta: Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023