Presiden Jokowi ikuti upacara penyambutan kenegaraan di Tanzania

Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengikuti upacara penyambutan kenegaraan saat tiba di Dar Es Salaam, Republik Persatuan Tanzania, Selasa, sebagai bagian lawatan Presiden ke kawasan Afrika.

Kunjungan Presiden Jokowi menjadi kunjungan pertama Presiden Indonesia ke Tanzania dalam 30 tahun terakhir setelah kunjungan Presiden H.M. Soeharto pada tahun 1991.

Berdasarkan keterangan resmi dari Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta, Selasa, Presiden RI Jokowi disambut oleh Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan di Dar Es Salaam State House.

Cuaca cerah di tepi pantai mengiringi upacara penyambutan kenegaraan. Tiba sekitar pukul 10.00 waktu setempat (WS) atau 14.00 WIB, Presiden Jokowi disambut secara langsung oleh Presiden Samia di halaman depan Dar Es Salaam State House.

Kedua pemimpin negara lantas mengikuti jalannya upacara penyambutan dengan iringan lagu kebangsaan masing-masing negara serta 21 dentuman meriam kehormatan. Setelah itu, Presiden Jokowi dipersilakan oleh Presiden Samia untuk inspeksi pasukan.

Setelah upacara selesai, kedua pemimpin negara tampak memperkenalkan delegasi masing-masing, kemudian berjalan menuju Gedung Kikwete Hall, Dar Es Salaam State House untuk menandatangani buku tamu.

Sepanjang jalan menuju lokasi penandatanganan buku tamu, Presiden Jokowi bersama Presiden Samia diiringi oleh tarian tradisional Tanzania.

Presiden Jokowi dan Presiden Samia melaksanakan pertemuan tatap muka atau téte-a-téte untuk selanjutnya bergabung bersama delegasi masing-masing negara untuk melaksanakan pertemuan bilateral.

Usai pertemuan, kedua pemimpin negara menyaksikan penandatanganan dan pertukaran nota kesepahaman kerja sama kedua negara dan diakhiri dengan pernyataan pers bersama.

Rangkaian penyambutan kenegaraan tersebut diakhiri dengan jamuan makan siang kenegaraan.

Turut mendampingi Presiden RI, yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk Republik Persatuan Tanzania Tri Yogo Jatmiko.