...faktor berat badan saya yang memang sudah tidak mampu lagi bertarung di kelas bulu. Makanya antara otak dan otot tidak mampu bekerja sama lagi."
Semarang (ANTARA News) - Petinju nasional Daud Yordan mengakui kekalahan dirinya melawan petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka pada pertarungan perebutan gelar di Jakarta, Minggu (14/4) malam, bukan karena faktor teknis tetapi lebih banyak akibat berat badannya.
Menurut petinju dengan rekor bertarung 30 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah tersebut ketika dihubungi dari Semarang, Senin, mengatakan, berat badan dirinya memang sudah tidak mampu bertanding di kelas bulu (57,1 kilogram).
"Kekalahan saya semalam bukan tadi malam bukan karena secara teknis tetapi faktor berat badan saya yang memang sudah tidak mampu lagi bertarung di kelas bulu. Makanya antara otak dan otot tidak mampu bekerja sama lagi," kata petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut.
Menurut ayah dari Miquel Angel Yordan Jr tersebut, dirinya terpaksa menurunkan berat badannya supaya bisa masuk di kelas bulu, padahal itu sangat sulit dilakukan dengan kondisi badannya sekarang ini. "Tapi yang jelas ini menjadi pelajaran buat saya untuk lebih baik di masa mendatang," katanya.
Ia mengatakan, usai pertarungan melawan Simpive Vetyeka ini dirinya tetap pada keputusannya untuk naik ke kelas ringan. "Saya naik dua tingkat langsung dari kelas bulu ke kelas ringan (61 kilogram)," katanya.
Ketika ditanya pelatih barunya setelah pelatihnya sekarang ini Damianus Yordan yang juga kakaknya mengundurkan diri, dia mengatakan, dirinya belum berpikiran ke arah itu.
"Saya belum berpikiran ke arah itu, nanti saja," kata petinju yang merebut gelar juara dunia kelas bulu IBO setelah menang KO ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Vilanueva di Singapura, 5 Mei 2012.
Kemudian berhasil mempertahankan gelarnya sekali saat menang angka atas petinju Mongolia Choi Tseveenpurev di Singapura, 9 November 2012.
Seperti diketahui, Juara dunia kelas bulu Organisasi Tinju Internasional (IBO) Daud Yordan gagal mempertahankan gelarnya saat menghadapi penantangnya asal Afrika Selatan Simpiwe "V12" Vetyeka di Stadion Tenis Indor Senayan, Jakarta, Minggu (14/4) malam.
Pada ronde 12, sebuah pukulan Vetyeka mendarat ke dagu Daud yang membuat petinju asal Kalimantan itu terjatuh. Kemudian saat Daud makin terdesak, wasit akhirnya menghentikan pertandingan dan memberi kemenangan Technical Knockout (TKO) kepada sang penantang.
Kekalahan tersebut membuat Daud kehilangan gelarnya dan pertama kali petinju tersebut itu kalah dengan TKO. (*)
Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013