Jakarta (ANTARA) - Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan likuiditas perbankan memadai untuk menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
"Likuiditas perbankan secara umum masih cukup memadai, terefleksi dari rasio Loan to Deposit yang masih berada pada 82 persen sehingga masih akan dapat menopang akselerasi pertumbuhan ekonomi ke depan," kata Andry dalam media gathering virtual di Jakarta, Selasa.
Ia menuturkan pemerintah dan Bank Indonesia juga terus mengeluarkan kebijakan yang akomodatif bagi perekonomian dan sektor perbankan. Kebijakan repatriasi Devisa Hasil Ekspor (DHE) diperkirakan akan menopang likuiditas sistem keuangan dan menopang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
"Bank Indonesia juga mengindikasikan pertumbuhan kredit tahun 2023 ini akan mencapai kisaran 9-11 persen. Saya meyakini bahwa perbankan akan selalu menjaga profile kualitas asetnya meskipun pertumbuhan kredit mulai termoderasi," ujarnya.
Baca juga: BI perkuat insentif likuiditas guna tingkatkan penyaluran kredit
Sementara itu, aliran modal asing kembali masuk ke dalam pasar obligasi Indonesia seiring optimisme fundamental ekonomi Indonesia yang masih sangat baik. Selama semester I 2023 net buy investor asing di pasar obligasi tercatat sebesar Rp84 triliun.
"Kami percaya investor asing masih akan kembali banyak masuk ke Indonesia pada kuartal keempat ketika suku bunga acuan AS telah mencapai puncaknya di September 2023," ujarnya.
Saat ini kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) mencapai 15,6 persen dari total, lebih tinggi dibandingkan posisi terendahnya di sekitar 14 persen.
Pihaknya melihat potensi yield SBN akan dapat kembali berada di kisaran 6,1-6,3 persen tahun 2023 dengan potensi arus masuk modal asing tersebut.
Di sisi lain, Bank Mandiri mendorong pertumbuhan ekonomi dengan aktif menyalurkan pembiayaan. Bank Mandiri berhasil menyalurkan kredit secara konsolidasi tumbuh 11,8 persen secara year on year (yoy) mencapai Rp1.272,07 triliun. Pertumbuhan kredit itu jauh di atas pertumbuhan industri perbankan pada Juni 2023 sebesar 7,8 persen yoy.
Pertumbuhan kredit tersebut beriringan dengan kinerja keuangan perseroan yang semakin solid, yang tercermin dari laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi tumbuh 24,9 persen yoy menjadi Rp25,2 triliun hingga Juni 2023.
Baca juga: BI laporkan pembaruan kebijakan insentif likuiditas perbankan
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023