...sekarang masih dalam pendalamanJakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, keputusan pemerintah terkait penanganan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi mempertimbangkan pula kondisi perekonomian global yang masih diliputi ketidakpastian.
"Banyak yang harus disikapi, kita tahu krisis ekonomi dunia masih berdampak ke Indonesia," ujarnya di Jakarta, Senin.
Untuk itu, menurut dia, pemerintah berhati-hati dalam memutuskan opsi terbaik terkait konsumsi BBM bersubsidi, apalagi saat ini terjadi defisit transaksi berjalan dan anggaran.
"Kita perlu sikapi ini, sekarang masih dalam pendalaman," katanya.
Agus juga mengharapkan pemerintah segera mengambil keputusan pada April 2013 untuk menjamin kesehatan fiskal hingga akhir tahun dan saat ini semua kajian telah dipertimbangkan dengan matang.
"Saya belum bisa ungkapkan soal itu karena belum ada yang bisa disampaikan, nanti kalau sudah matang," katanya.
Namun, ia memastikan pilihan yang diambil pemerintah adalah opsi untuk mengurangi konsumsi BBM bersubsidi bagi masyarakat mampu serta memberikan subsidi tepat sasaran kepada masyarakat miskin.
"Bagi yang miskin tetap akan terus dijaga, bagi yang kaya dan yang tidak berhak itu akan dikurangi subsidinya, arahnya seperti itu," katanya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, pemerintah lebih condong memilih opsi kenaikan harga BBM untuk mobil pribadi dan akan diumumkan dalam waktu dekat.
"Kapan waktu dan besarannya masih dibahas dan pada saatnya akan diumumkan Presiden," katanya.
Menurut dia, pemerintah tidak akan mengambil opsi kenaikan harga BBM bagi semua kendaraan atau pembuatan premium dengan angka oktan 90. (S034/K007)
Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013