Saat ini sudah terdapat banyak perjanjian dan komitmen internasional yang diharapkan dapat mendorong pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) berkomitmen untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia, antara lain dengan menggelar perhelatan Indonesia Sustainability Forum (ISF) bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin).

Deputi Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin mengatakan dunia sedang berpacu dengan waktu untuk memenuhi komitmen nol emisi karbon serta menyukseskan agenda pembangunan berkesinambungan (SDGs).

"Saat ini sudah terdapat banyak perjanjian dan komitmen internasional yang diharapkan dapat mendorong pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca. Namun, kita perlu bergerak lebih cepat dan inovatif," ujar Rachmat dalam jumpa pers ISF di Jakarta, Selasa.

Rachmat menyampaikan ISF merupakan wujud kontribusi Indonesia ke dunia untuk menjawab tantangan yang dihadapi negara berkembang dan negara maju dalam mengimplementasikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Menurutnya, upaya global harus mempertimbangkan beragam prioritas kepentingan negara maju dan berkembang, sehingga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dapat dirasakan secara adil dan merata oleh semua khalayak.

"Pemerintah Indonesia berharap ISF dapat menghadirkan wadah kolaborasi lintas negara yang baru dan adil," kata Rachmat.

Wakil Ketua Umum Koordinator Kadin Indonesia Bidang Kemaritiman, Investasi dan Luar Negeri, Shinta Kamdani mengatakan inisiatif prinsip berkelanjutan merupakan salah satu cara agar Indonesia bisa keluar dari middle income trap atau jebakan pendapatan kelas menengah dengan mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen dalam rangka mencapai target Indonesia Emas pada 2045.

Menurutnya, pemerintah dan pelaku usaha perlu bersinergi untuk memastikan akselerasi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang inklusif.

Kadin juga mengajak seluruh pelaku usaha di Indonesia serta calon investor untuk menangkap peluang keberlanjutan di dunia usaha yang berpotensi menjadi sektor perekonomian yang menjanjikan di masa mendatang.

"Gelaran ISF 2023 adalah bukti nyata kolaborasi pelaku usaha dan pemerintah untuk menciptakan ekosistem bisnis berkelanjutan dalam transisi ekonomi hijau," kata Shinta.

ISF akan berlangsung pada 7-8 September 2023 di Jakarta yang mempertemukan kurang lebih 700 pemangku kebijakan, pakar ahli serta investor dari seluruh dunia untuk membangun kemitraan di bidang sustainability dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi hijau. Perhelatan ini diharapkan menjadi tempat bagi para katalis di bidang sustainability untuk bertemu dan bertukar pikiran.


Baca juga: Bappenas: Urban farming alternatif jaga ketahanan pangan berkelanjutan
Baca juga: Pembangunan ekonomi di Jakarta harus utamakan lingkungan berkelanjutan

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023