Jangan mau dibodohi, kami tak pernah membohongi rakyat, dan kami juta tak pernah berdusta, tak mau diracuni

Caracas (ANTARA News) - Penjabat Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Minggu, menyeru perempuan agar memberi suara, dan mengatakan tak pernah dalam sejarah di mana perempuan diperhitungkan seperti selama masa pemerintahan mendiang presiden Hugo Chavez.

"Mari lah beri suara dengan sadar dan kebebasan di negara demokratis ini. Kita memiliki sistem pemilihan umum yang sempurna, saya takkan mengeluh jika saya kalah satu suara saja, tapi jika saya menang saya menang dengan satu suara dan saya akan jadi Presiden Republik untuk enam tahun ke depan, atas nama komandan saya, Chavez," katanya.

Selain itu, ia menekankan sistem pemilihan umum tersebut telah menjadi "sistem yang paling bisa dipercaya, transparan dan cepat, yang diakui secara internasional" di seluruh dunia.

Ia mengeluarkan pernyataan itu setelah memberi suaranya di tempat pemungutan suara di Miguel Antonio Caro College, Caracas, demikian laporan Xinhua..

"Kita memecahkan rekor bagi keikutsertaan, dengan 11,5 juta orang Venezuela sudah memberi suara," katanya dan menambahkan jumlah tersebut "luar biasa".

Maduro mengatakan ia tak pernah menduga akan berada pada situasi sebagai calon presiden, sebab sejak dulu ia selalu "mengamati impian Hugo Chavez". Namun ia mengatakan dirinya sekarang "berjuang berdampingan dengan rakyat" setelah kematian Chavez.

Lebih dari 18,9 juta orang terdaftar memenuhi syarat sebagai pemilih untuk ikut dalam pemilihan umum tersebut dan memilih antara jalur revolusioner mantan presiden Hugo Chavez, yang dipimpin oleh penjabat Presiden Nicolas Maduro, dan jalan oposisi liberal --pimpinan Henrique Capriles.

Tempat pemungutan suara dibuka pada Minggu pukul 06.00 waktu setempat (17.30 WIB) dan ditutup pada pukul 18.00 waktu setempat (Senin, 05.30 WIB). Hasil akhir penghitungan suara diperkirakan dikeluarkan Minggu malam waktu setempat.


Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013