Tetapi secara keseluruhan, menu ayam di sini patut dicoba
London (ANTARA) - Di salah satu sudut pusat Kota London terdapat sebuah restoran yang menghidangkan menu ikan kod, sajian yang paling banyak dipesan oleh para pengunjung. Restoran bernama The Laughing Halibut itu merupakan spesialis penyaji ikan-ikan lezat nan segar yang lokasinya berada di sudut 38 Strutton Ground, Westminster.
Restoran ini terletak tepat di ujung jalan khas Kota London dengan naungan bangunan-bangunan bergaya kuno berfasad batu bata persegi berwarna cokelat kemerahan. Wilayah ini terbilang ramai karena terdapat pasar kuliner tradisional di sepanjang jalan dan sebuah taman tak jauh dari lokasi yang membuat restoran The Laughing Halibut terlihat tak sepi pengunjung.
Baca juga: Manjakan lidah di enam restoran Hong Kong yang dapat bintang Michelin
Salah seorang pengunjung dari Indonesia, Fery, berkesempatan datang dan mencicipi menu jagoan restoran ini yaitu kod dan kentang goreng berukuran standar seharga 13.95 poundsterling. Menurutnya, ikan kod yang disajikan memiliki tekstur yang agak tebal namun lembut dengan cita rasa air tawar yang tidak menyisakan aroma amis.
“Masaknya bagus, tidak amis. Porsinya pas untuk satu orang, tidak berlebihan. Mungkin kalau porsi ayam atau chips-nya lebih banyak, saya tidak bisa menghabiskannya. Menu ikan kod ini enak dinikmati dengan saus sambal dan tetesan jeruk lemon. Jadi tambah segar,” kata Fery.
Restoran ini menawarkan menu ikan kod dan kentang goreng berukuran besar yang dijual seharga 15.50 poundsterling. Selain menu ikan kod, restoran ini juga menyajikan menu ayam goreng gurih yang dihidangkan bersama potongan-potongan kentang goreng nan renyah.
Baca juga: Cicip ragam makanan khas India di Ganesha ek Sanskriti
Menu jenis ini lumayan nikmat bila disantap pada siang hari ditemani dengan segelas jus apel atau sekaleng minuman berkarbonasi yang segar. Harganya? Seporsi makanan yang terdiri atas dua potong ayam ditemani kentang goreng dibanderol 12,50 poundsterling.
“Kulit ayam goreng berbeda dengan ayam yang pernah saya makan di Indonesia. Lebih gurih, renyah tetapi tidak keras. Renyah dari bagian luar hingga ke daging di dalam, walau saya sempat mencicipi bagian dada yang bumbunya kurang terasa. Mungkin proses memasaknya belum sempurna. Tetapi secara keseluruhan, menu ayam di sini patut dicoba,” papar pengunjung lain bernama Rangga.
Meski begitu, menurut Rangga, porsi setengah ekor ayam goreng restoran berlabel halal tersebut tergolong berlebihan sehingga ia mengaku tak kuasa untuk menghabiskan menu makanan itu seorang diri.
“Tidak seperti ayam goreng di Indonesia, ayam di restoran ini sangat besar. Dagingnya padat dan sulit untuk menghabiskannya sendiri. Jadi, mungkin menu ini bisa dinikmati untuk berdua,” tutup Rangga sambil melanjutkan melahap potongan paha ayamnya.
Baca juga: Jaringan restoran ayam goreng AS akan buka 1.700 cabang di China
Baca juga: Mencicipi hidangan khas Vietnam di restoran halal Saigon
Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023