Medan (ANTARA) - Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Sumatera Utara menyatakan, Medan berpotensi besar menjadi salah satu objek wisata belanja di Indonesia sesuai dengan keinginan Menparekraf Sandiaga Uno.
"Sejak dahulu, turis asing seperti yang berasal Malaysia dan Singapura sudah menjadikan Medan sebagai 'surga' belanja," ujar Kepala Disbudparekraf Sumut Zumri Sulthony kepada ANTARA di Medan, Senin.
Menurut Zumri, berdasarkan komunikasi dirinya dengan wisatawan dari Malaysia dan Singapura, para pelancong menganggap harga barang-barang di Medan lebih murah daripada yang ada di negara mereka. Apalagi, kualitasnya juga bagus.
Dia melanjutkan, salah satu lokasi yang menjadi tujuan belanja turis dari luar negeri di Medan adalah Pasar Ikan yang menjual berbagai produk tekstil.
"Mereka bilang belanja di sana luar biasa," tutur Zumri.
Meski demikian, Disbudparekraf mengaku potensi tersebut belum dikembangkan secara maksimal.
Oleh sebab itu, mereka berharap Pemerintah Kota Medan segera melakukan pembenahan.
"Kalau renovasi tempat-tempat 'heritage' (bersejarah-red) sudah selesai, pengembangan Medan sebagai destinasi wisata bisa lebih baik," kata Zumri.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno membidik potensi Batam (Kepulauan Riau), Medan (Sumatera Utara), Surabaya (Jawa Timur) dan Solo (Jawa Tengah) menjadi destinasi wisata belanja, khususnya bagi wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia.
Sandiaga melibatkan Medan dalam rencana lantaran lokasinya sebagai pintu masuk wisatawan dari Asia Selatan.
Menurut Sandiaga, Indonesia berada di posisi teratas di ASEAN di sektor ritel. Sementara di sektor ekonomi kreatif, Indonesia menempati tiga besar dunia dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai sekitar 7,8 persen-10 persen.
Baca juga: Sandiaga Uno bidik Batam, Medan dan Solo jadi destinasi wisata belanja
Baca juga: Sandiaga Uno optimistis tahun ini kunjungan wisman capai 10 juta
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023