Kita akan fokus bahas itu dulu (hasil survei)

Jakarta (ANTARA) - PDI Perjuangan (PDIP) batal mengumumkan pemberian sanksi kepada salah satu kader-nya Budiman Sudjatmiko yang mendeklarasikan dukungannya terhadap bakal calon presiden (capres) sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Kepala Sekretariat DPP PDIP Adi Dharmo mengatakan bahwa pengumuman itu urung dilaksanakan, karena PDIP fokus kepada hasil survei dari dua lembaga terkait elektabilitas bakal capres dari PDIP Ganjar Pranowo yang menunjukkan kenaikan.

"Kita akan fokus bahas itu dulu (hasil survei)," kata Adi dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Senin.

Adi mengatakan bahwa hasil survei Litbang Kompas dan Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan elektabilitas Ganjar terus naik adalah momentum penting. Menyikapi hasil survei itu, kata dia, DPP PDIP langsung menggelar konsolidasi internal.

"Ini penting sebagai momentum politik bagi pergerakan yang semakin masif untuk Ganjar Pranowo bersama parpol (partai politik) pengusung, pendukung, dan relawan," ucap Adi.

Baca juga: Budiman Sudjatmiko akui belum terima surat pemanggilan PDIP

Baca juga: Sekjen PDIP: Sanksi terhadap Budiman diumumkan Senin

Dalam survei Litbang Kompas, Senin, Ganjar Pranowo unggul dari dua bakal capres lainnya, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, dalam simulasi terbuka, simulasi 10 nama, lima nama, hingga tiga nama.

Pada simulasi terbuka, elektabilitas Ganjar adalah 24,9 persen, Prabowo 24,6 persen, dan Anies 12,7 persen. Sementara itu, dalam simulasi 10 nama, Ganjar mendapatkan 29,6 persen, Prabowo 27,1 persen, dan Anies 15,2 persen.

Berikutnya, dalam simulasi lima nama, Ganjar memperoleh 31,8 persen, Prabowo 27,8 persen, dan Anies 15,6 persen; kemudian dalam simulasi tiga nama Ganjar mendapatkan elektabilitas 34,1 persen, Prabowo 31,3 persen, dan Anies 19,2 persen.

Sedangkan dalam survei terbaru Indikator Politik Indonesia, Jumat (18/8), dukungan kepada Ganjar berhasil rebound. Elektabilitas Ganjar mencapai 35,2 persen, Prabowo 33,2 persen, dan Anies 23,9 persen.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebut partai akan mengumumkan sanksi terhadap Budiman Sudjatmiko, pada hari ini, Senin (21/8).

Sanksi itu karena Budiman mengumumkan secara terbuka bahwa dirinya mendukung bakal calon presiden dari partai lain, yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Baca juga: Gerindra: Prabowo satu panggung dengan Budiman Sudjatmiko pekan depan

"Nanti, Pak Komarudin (Ketua DPP Bidang Kehormatan PDI Perjuangan) akan mengumumkan, yang jelas partai tidak mentolerir terhadap tindakan indisipliner setiap kader partai. Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas. Opsi-nya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan," kata Hasto di Balikpapan, Minggu (20/8).

Diketahui, Budiman Sudjatmiko mengumumkan dukungannya terhadap Prabowo Subianto dalam acara relawan Prabowo-Budiman (Prabu) Bersatu di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8).

Budiman mengumumkan itu saat dia masih berstatus kader PDI Perjuangan, sementara Prabowo merupakan bakal calon presiden yang diusung oleh Gerindra, PKB, Golkar, PAN, dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023