Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Persatuan Layangan Aduan Seluruh Indonesia (PERLASI) Essa Muhammad menegaskan tekadnya untuk memelihara keberlanjutan kejuaraan nasional layangan aduan.

Pada Minggu (20/8), Kejurnas PERLASI Piala Menpora telah merampungkan kegiatannya. Kompetisi yang diikuti 256 peserta dari 18 provinsi itu melahirkan juara nasional baru yakni Bidin dari tim Perkasa Surabaya.

"Kami akan mengadakan pertandingan dari kelas U-13, U-17, dan U-21, serta lomba dengan kategori tim, yang bermain adalah tim bukan perorangan seperti sekarang," ucap Essa dalam pernyataan tertulis yang diterima pewarta.

"Selain itu kami akan melakukan pembinaan mulai dari anak-anak SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi dengan mengadakan Galatama, dan masuk ke sekolah-sekolah sebagai kegiatan ekstrakurikuler," tambahnya.

Essa sendiri cukup gembira dengan terlaksananya kegiatan itu dan menurut dia, terdapat perbedaan dengan kejurnas tahun lalu yang didominasi oleh pelayang dari Jakarta, sedangkan tahun ini cukup merata dari berbagai daerah, bahkan dari luar Pulau Jawa.

Kejurnas ini menggunakan sistem gugur dan selain memperebutkan Piala Menpora, kejurnas ini juga menyediakan hadiah uang bernilai total Rp160 juta.

Essa juga menyebut kejurnas ini merupakan ikhtiar organisasinya agar olahraga layangan aduan dapat menjadi cabang olahraga yang diakui oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Baca juga: PERLASI upayakan layangan aduan bisa menjadi olahraga prestasi

Manajer tim Perkasa Surabaya Hendra memaparkan bahwa klubnya telah berdiri sejak 2008 dan aktif mengikuti berbagai kejuaraan layangan aduan.

Ia pun terharu karena salah satu atletnya, yakni Bidin, mampu meraih gelar pada debutnya di kejurnas.

"Di Kejurnas PERLASI kali ini kami menurunkan tiga orang anggota dan Bidin yang baru pertama kali mengikuti kejurnas langsung menjadi juara," kata Hendra.

Bidin juga menyampaikan rasa syukur karena mampu menjadi kampiun setelah mengatasi perlawanan Agus dari tim Badak Jakarta.

"Saya bermain dengan berbagai strategi, bagaimana saya bisa membaca teknik lawan namun lawan tidak bisa membaca strategi saya. Saya bersyukur bisa menjadi juara kejurnas, semoga ke depan saya bisa terus menjadi pemenang,” ujarnya.

Baca juga: Kejurnas Layangan Aduan rayakan budaya dan pengalaman olahraga baru

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023