Gorontalo (ANTARA News) - Jaringan telepon dan listrik di wilayah yang dilanda banjir di Propinsi Gorontalo hingga Rabu masih terputus, meski banjir sudah surut.Jaringan telepon dan listrik di daerah bencana itu belum berfungsi karena banyaknya fasilitas yang rusak akibat banjir, wartawan ANTARA dari Gorontalo melaporkan.Kepala Kantor Operasional PT Telkom Gorontalo Ahmad Tahidji mengatakan, banjir selama empat hari itu menyebabkan 460 satuan sambungan telepon di kota Gorontalo terputus sejak Selasa (27/6), sementara di kabupaten Bone Bolango 172 sambungan. Menurut Ahmad, pihaknya saat ini terus berusaha agar sambungan yang terputus itu kembali tersambung sehingga hubungan komunikasi masyarakat kembali lancar. Sementara itu, Manajer PLN cabang Gorontalo Martono mengatakan, sebanyak 40 gardu listrik milik PLN terendam air sehingga listrik di sebagian wilayah kota Gorontalo padam sejak Selasa (27/6) lalu. Upaya perbaikan saat ini terus dilakukan dengan mencoba mengeringkan gardu-gardu tersebut. Namun, menurutnya upaya perbaikan ini sangat tergantung pada kondisi cuaca. "Jika cuaca membaik dan hujan tidak turun lagi maka perbaikan akan selesai pada sore nanti," katanya. Meski air di kota Gorontalo mulai surut sejak Selasa malam lalu, tetapi di beberapa tempat seperti Kecamatan Kota Selatan dan Kota Timur masih dijumpai genangan air setinggi 30 cm. Data terakhir di posko penanggulangan bencana Pemprov, tercatat sebanyak 12.410 jiwa pengungsi yang ditampung di 53 posko. Banjir yang diakibatkan hujan deras selama beberapa hari itu, telah merusak sejumlah fasilitas pemerintah antara lain 27 sekolah dari SD hingga SMA, 10 kantor kelurahan, 1 kantor kecamatan, kantor Kodim 1304 Gorontalo, Polres Gorontalo, tiga gereja dan sepuluh masjid. Menurut Kadis Kesehatan Pemprov Gorontalo Thamrin Podungge dari 12 ribu pengungsi tersebut, yang mendapat perawatan kesehatan di Posko sebanyak 996 jiwa karena mengalami gangguan kesehatan seperti flu, diare dan gatal-gatal. Sementara itu, sejumlah bantuan selain dari pemda setempat juga mulai berdatangan dari masyarakat dan pihak swasta antara lain dari PT Panasonic yang memberikan 100 lembar tikar, 3.000 sarung, 2.000 senter, 200 dus biskuit, 500 karton mie instan dan1.000 dus air mineral. Bantuan diserahkan langsung oleh Presiden Komisaris PT Panasonic, Rahmat Gobel, ke posko-posko pengungsi di kota Gorontalo. Yayasan Mootilango Jakarta juga akan menggalang bantuan dengan cara mengumpulkan dana dari pengusaha asal Gorontalo yang sukses di Jakarta. A.R Katili, Ketua Yayasan Mootilango mengatakan sebagian bantuan bagi korban banjir akan tiba Rabu ini.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006