Kuta, Bali (ANTARA News) - Ratusan liter avtur pada bangkai pesawat Lion Air yang jatuh di laut dekat Bandara Internasional Ngurah Rai telah disedot guna menghindari pencemaran laut.
"Avtur sudah dikosongkan agar tidak mencemari laut," kata Direktur Jeneral Perhubungan Udara, Kementerian Udara, Herry Bakti dalam keterangan persnya di Bandara Internasional Ngurah Rai, Minggu.
Menurut dia, ratusan liter avtur itu berada dalam tangki karet di sayap pesawat yang keadaannya masih utuh.
Sementara itu Direktur Airport Service Lion Air Bali, Capt Daniel Putut menyatakan 200 drum telah disiapkan untuk menampung bahan bakar khusus pesawat itu.
"Bahan bakar minyak avtur itu ada di sayap. Sebelum ditarik, kami sudah menyiapkan 200 drum untuk menampungnya," katanya.
Bangkai pesawat bercat putih akan ditarik ke Pantai Kelan, sekitar 5 mil sebelah selatan bandara, dengan menggunakan kapal, setelah semua data termasuk "Cockpit Voice Recorder" (CVR) diambil.
Kepala Sub-Komunikasi Penelitian Kecelakaan Transportasi Udara KNKT, Masruri menyatakan untuk menghindari pencemaran laut dan kerusakan terumbu karang, badan pesawat buatan Amerika Serikat itu akan dipasangi pelampung.
"Rencananya akan diberi pelampung biar naik sehingga tidak banyak mengganggu," ujarnya.
Pasang surut air laut sangat mempengaruhi proses pemindahan bangkai pesawat di mana naiknya air laut menyebabkan sebagian besar barang milik penumpang ikut terbawa arus.
Lion Air telah membuka posko selama satu minggu mulai Sabtu kemarin di "Emergency Operations Center" Bandara Ngurah Rai, bersebelahan dengan gedung Operasi TNI Angkatan Udara Ngurah Rai.
Posko itu akan memfasilitasi dan menampung keluhan korban dan keluarga korban, termasuk informasi barang dan bagasi yang mungkin berhasil diselamatkan.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013