Kepala DJPb Provinsi Bengkulu Bayu Andy Prasetya mengatakan bahwa penyaluran DAK non fisik yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) di Bengkulu telah mencapai 35,76 persen dari pagu Rp1,41 triliun.
"Sejak Januari hingga 21 Agustus 2023 realisasi penyaluran DAK non fisik di wilayah Provinsi Bengkulu telah mencapai Rp753,92 miliar," ujar dia, di Kantor DJPb Bengkulu, Senin.
Untuk realisasi penyaluran DAK non fisik tertinggi berasal dari dana tunjangan profesi guru Aparatur Sipil Negara (TPG) dan tunjangan khusus guru ASN di daerah khusus sebesar Rp350,83 miliar atau 55 persen dari pagu Rp637,87 miliar.
Kemudian dana tambahan penghasilan guru ASN daerah mencapai Rp6,19 miliar atau 54,24 miliar dari pagu anggaran Rp11,42 miliar, dana bantuan operasional sekolah (BOS) yaitu Rp201,12 miliar atau 46,77 persen dari pagu Rp430,02 miliar.
Lanjut Andy, dana bantuan operasional kesehatan dan bantuan operasional keluarga bencana sebesar Rp163,08 miliar atau 61,69 persen dari pagu Rp264,35 miliar.
Dana peningkatan kapasitas koperasi, usaha kecil menengah, ketenagakerjaan dan kependudukan yaitu Rp3,43 miliar atau 53,57 persen dari pagu Rp6,41 miliar, dana bantuan operasional penyelenggaraan pendidikan anak usia dini Rp23,33 miliar atau 44,87 persen dari pagu Rp52 miliar.
Selanjutnya dana pelayanan perlindungan perempuan dan anak Rp1,08 miliar atau 50 persen dari pagu Rp2,1 miliar, dana fasilitasi penanaman modal Rp2,79 miliar atau 50 persen dari pagu Rp5,58 miliar dan dana ketahanan pangan dan pertanian mencapai Rp2,03 miliar atau 50 persen dari pagu Rp4,07 miliar.
Dengan realisasi penyaluran anggaran DAK non fisik tersebut, Andy meminta agar seluruh daerah di Bengkulu dapat segera merealisasikan anggaran DAK non fisik untuk peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan di Provinsi Bengkulu.
Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023