Jakarta (ANTARA News) - Direktur Direktorat Perijinan dan Informasi Perbankan Bank Indonesia, Ahmad Rizal, mengatakan hingga saat ini belum ada perbankan dari Timur Tengah yang mengajukan ijin untuk membuka kantor cabangnya di Indonesia. "Mereka mungkin sudah melakukan komunikasi dengan pejabat BI, tetapi pengajuan permohonan ijin secara formal dan informal belum ada ke kami," kata Ahmad Rizal di Jakarta, Rabu. Sebelumnya, setelah kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke lima negara Timur Tengah pada Mei lalu sudah ada pembicaraan sejumlah bank di wilayah itu untuk menjajaki kemungkinan pendirian kantor cabangnya di Indonesia. Bank-bank di Timur Tengah yang memiliki dana besar sangat tertarik untuk membuka kantornya di Indonesia, mengingat jumlah nasabah yang besar dan prospek perbankan syariah yang baik. Menurut Ahmad Rizal, BI mempersilakan bank-bank negara lain untuk membuka kantor cabangnya di Indonesia sesuai dengan syarat dan peraturan yang berlaku, seperti ketentuan untuk melakukan "joint venture" dengan pihak lain. Deputi Gubernur BI Siti Fadjrijah sebelumnya mengatakan setelah kunjungan presiden ke Timur Tengah itu, ada pertemuan informal yang antara lain membicarakan kemungkinan bank-bank itu membuka kantor cabangnya di Indonesia. Menurut Fadjrijah, ada dua sampai tiga bank yang melakukan penjajakan untuk membuka kantor cabangnya di Indonesia. (*)
Copyright © ANTARA 2006