Kami menyadari masih banyak pelaku UMKM di Indonesia yang belum terkoneksi dengan ekosistem digital, terutama di daerah yang masih rendah literasi digitalnya

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng US-ASEAN Bussiness Council (US-ABC) dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) untuk mengakselerasi digitalisasi pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah pada Lokakarya US-ASEAN Business Council Institute bertema Empowering Indonesia SME’s in the Digital Economy di Semarang menyampaikan digitalisasi UMKM menjadi salah satu kunci utama UMKM naik kelas.

"Kami menyadari masih banyak para pelaku UMKM di Indonesia yang belum dapat terkoneksi dengan ekosistem digital, terutama di daerah yang masih rendah literasi digitalnya. Dengan adanya inisiasi kolaborasi antarpemangku kepentingan diharapkan mampu mengaggregasi UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital," kata Deputi Azizah seperti dikutip dari keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.

KemenKopUKM mencatat bahwa dengan masuk ke dalam ekosistem digital, pelaku UMKM bisa mendapatkan akses pasar yang lebih luas. Apalagi potensi nilai ekonomi dari ekonomi digital mencapai 360 miliar dolar AS pada tahun 2030.

Melalui sinergi antarpemangku kepentingan, KemenKopUKM berharap bisa mendorong pencapaian target 30 juta UMKM yang onboarding di ekosistem digital di tahun 2024. Sejauh ini, jumlah UMKM yang sudah go digital mencapai 22,2 juta atau 74 persen dari target.

Baca juga: KemenKopUKM inisiasi knowledge hub di ASEAN Inclusive Business Summit

Baca juga: Pemerintah siapkan PP penghapusan kredit macet UMKM

Namun, rendahnya literasi digital terutama di daerah pelosok di mana infrastruktur digital masih sangat terbatas. Hasil survei World Digital Competitiveness menunjukkan Indonesia menduduki peringkat 53 dari 63 negara. Ini jauh lebih rendah dibandingkan Thailand di posisi 40, Malaysia di posisi 26 dan Singapura di posisi nomor 4.

"Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi bersama dalam upaya percepatan transformasi digital UMKM guna mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional di Indonesia," tutur Azizah.

Senior Research Director-ASEAN, ICT and Digital Policy US-ASEAN Business Council Mario Masaya mengapresiasi langkah nyata pemerintah khususnya KemenkopUKM yang konsisten membina dan mendampingi UMKM untuk masuk ke ekosistem digital.

Pihaknya siap menjalin kemitraan dan kerja sama yang lebih mendalam untuk mendorong UMKM nasional bisa naik kelas.

"Program kami salah satunya penguatan SME (small medium enterprise/UKM) melalui mengelola platform digital. Jadi kita harap sinergi ini bisa menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia bahkan di kawasan Asia Tenggara," ujar Mario.

Sementara itu, Ketua Umum Iwapi Nita Yudi menuturkan tantangan lain yang dihadapi UMKM adalah kemampuan akses pembiayaan ke lembaga formal. Diakui selama ini perempuan cenderung lebih sulit memperoleh dukungan pembiayaan lantaran masih kentalnya budaya patriarki.

"Pengusaha perempuan ini masih menemui hambatan seperti kesenjangan gender, beban rumah tangga yang tinggi, minim penggunaan teknologi, dan kesulitan mendapat akses permodalan dari lembaga formal karena masalah budaya patriarki," sebut Nita.

Baca juga: Teten akan koordinasi dengan Mendag, kaji ulang bea masuk impor

Baca juga: KemenKopUKM suguhkan transformasi UMKM di Hari UMKM Nasional

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023