Malang (ANTARA News) - Wali Kota Malang, Jawa Timur, Peni Suparto mengingatkan agar siswa-siswi peserta ujian nasional (UN) mengabaikan setiap pesan pendek (SMS) yang masuk ke handphone terkait kunci jawaban.
"Anak-anak tidak perlu terpengaruh dengan berbagai macam cara yang dilakukan oleh oknum, termasuk menyebar SMS yang berkaitan dengan kunci jawaban soal-sola UN," katanya di Malang, Sabtu.
Kunci jawaban yang sengaja diedarkan oknum itu tidak bisa dipertanggungjawabkan, bahkan membuat siswa tidak percaya diri.
Guru atau siapapun yang berkepentingan dengan UN harus meyakinkan agar mereka tidak terpengaruh kunci jawaban yang beredar lewat SMS.
Peni berharap pelaksanaan UN di kota itu lancar, tertib, jujur dan membuahkan hasil yang memuaskan, karena tahun lalu Kota Malang hanya mampu menembus posisi ke-34 dari 38 kota dan kabupaten di Jatim.
Peserta UN 2013 untuk jenjang SMA di Kota Malang sebanyak 5.576 siswa, MA sebanyak 888 siswa, dan SMK mencapai 9.177 peserta. Sedangkan jenjang SMP negeri dan swasta sebanyak 11.413 peserta dan MTs negeri dan swasta sebanyak 1.315 peserta.
Sementara itu Wali Kota Batu Eddy Rumpoko juga berharap pelaksanaan UN di daerahnya berlangsung lancar dan situasi serta kondisi selama UN berlangsung juga aman dan kondusif.
Soal-soal UN SMA/MA/SMK saat ini sudah tiba di Malang dan diamankan di Polsek Lowokwaru, sebelum didistribusikan ke sekolah yang menggelar UN sesuai masing-masing rayon.
Menjelang pelaksanaan UN, Senin (15/4) hingga Kamis (18/4), hampir seluruh sekolah menyelenggarakan istighatsah dan doa bersama, baik di tingkat SD, SMP maupun SMA.
Istighatsah yang rata-rata ditutup dengan pembacaan Surat Yasin shalat Dhuha itu juga menghadirkan orang tua siswa.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013