tetapi tidak mendapatkan suara kami"

Madrid (ANTARA News) - Dewan kota di Madrid, yang dikuasai pihak Konservatif, pada Jumat mengumumkan akan memberi nama sebuah jalan di ibukota Spanyol itu dengan nama mantan Perdana Inggris Margareth Thatcher.

Departemen Seni, Olahraga dan Pariwisata kota secara resmi akan menyampaikan permohonan pada Senin, kemudian dilanjutkan dengan pemungutan suara dalam sidang dewan dengan mayoritas suara dari partai Popular, yang berkuasa saat ini, pada 24 April, demikian juru bicara balai kota.

Walikota Madrid, Ana Botella, istri mantan perdana menteri Spanyol, Jose Maria Aznar, memuji Thatcher sebagai "Pelopor kaum perempuan" yang memahami bahwa ekonomi Inggris merosot akibat krisis moral dan nilai-nilai, tulisnya dalam blognya.

"Keteguhan pendirian, kejernihan yang menjadi dasar keputusan dan otoritasnya membuat Inggris mampu mengambil alih kembali posisi kepemimpinan," tambahnya seperti dilaporkan AFP.

Politisi sayap-kiri dengan tangkas menyatakan akan menentang usul pemberian nama jalan dengan nama Thatcher, sosok yang dikecam menghancurkan industri dan masyarakat Inggris dengan kebijakan ekonomi pasar bebasnya.

"Selain ideologinya yang sangat bertentangan dengan Partai Sosialis, ia juga tidak pernah memiliki hubungan khusus dengan Madrid," kata juru bicara Sosialis di dewan kota, Jaime Lissavetzky.

"Kami menghargai Inggris, tetapi bukan politisi peluru (Thatcher) seperti itu, dia bukan `pro-Eropa`," tambahnya.

Lissavetzky mengatakan gagasan memberi nama jalan dengan nama Thatcher muncul langsung dari Botella, yang menurutnya belum berkonsultasi dengan kelompok oposisi terlebih dulu.

"Ia tentu saja memiliki suara mayoritas, sehingga ia akan mendapatkan `jalan` itu tetapi tidak mendapatkan suara kami," katanya.

Di Inggris, lawan Thatcher berkumpul dengan gaduh pada malam kematiannya, sementara banyak pembuat Undang-undang dari partai Buruh yang memboikot penghormatan bagi Thatcher yang diselenggarakan Rabu.

BBC menolak memutar "Ding dong the Which is Dead" lagu dari Wizard of Oz, yang melesat ke puncak tangga berkat kampanye online oleh lawan mantan PM Inggris itu.

Thatcher adalah perempuan pertama yang menjadi Perdana Menteri Inggris untuk masa tugas sejak 1979 hingga 1999.

Penerjemah: Maria Dian A

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013