Jembatan disana roboh, kebetulan korban sedang nyeberang, kemudian terbawa arus sungai,"
Garut (ANTARA News) - Jembatan gantung tiba-tiba ambruk menyebabkan dua orang warga pasangan suami istri yang sedang menyeberang terjatuh kemudian terbawa arus Sungai Cimariuk, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat.
"Jembatan disana roboh, kebetulan korban sedang nyeberang, kemudian terbawa arus sungai," kata Komandan Koramil Cisurupan, Kapten Inf Ajudin, melalui telepon seluler, Jumat malam.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB itu menimpa Aceng (60) dan istrinya Roro (60) yang bersamaan berjalan di jembatan gantung tersebut.
Jembatan menghubungkan Desa Cintaasih dan Desa Sukatani yang kondisinya sudah cukup tua itu tiba-tiba roboh setelah diterjang luapan air sungai yang mengalir cukup deras.
"Saat kejadian memang terjadi hujan besar, menyebabkan sungai meluap dan merobohkan jembatan," katanya.
Sejumlah warga yang mengetahui ada warga terbawa arus sungai langsung melakukan pencarian dibantu anggota TNI Koramil Cisurupan.
Korban Aceng berhasil ditemukan terdampar sekitar kebun wortel dalam keadaan tidak sadarkan diri, kemudian dibawa ke rumahnya Kampung Karikil Lebak, Desa Sukatani, Cisurupan.
Sementara seorang korban lainnya belum dapat ditemukan. Proses pencarian oleh anggota TNI dan masyarakat sempat terkendala cuaca, dan sudah menjelang malam, sehingga upaya pencarian ditunda.
"Korban yang sudah ditemukan baru satu orang suaminya, sedangkan istrinya belum, rencananya besok (Sabtu) pencarian dilanjutkan," katanya.
Sementara itu jembatan yang ambruk bukan hanya jembatan penghubung Desa Cintaasih dan Desa Sukatani dua jembatan lainnya ambruk diterjang luapan Sungai Cimariuk.
Jembatan yang menghubungkan Desa Sukatani dengan Desa Ciawitali dan jembatan beton penghubung antar kampung di Desa Sukawargi tiba-tiba ambruk.
"Akibat jembatan ambruk itu, mobil tidak bisa lewat, sementara pejalan kaki dan motor masih bisa, lewat jalan setapak jembatan beton," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013