Jenewa (ANTARA News) - Dua kandidat dari Afrika tumbang dalam pencalonan sebagai Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), bersama dua kandidat lainnya dari Costa Rica dan Yordania.
Ketidaklolosan keempat kandidat ini mebuat marah negara berkembang, kata duta besar Kenya untuk WTO Anthony Andanje kepada AFP.
"Mereka bilang pada kami bahwa para calon dari Ghana, Costa Rica, Kenya dan Yordania tidak didukung luas," kata Andanje di Jenewa.
Andanje mengatakan Kenya benar-benar tak senang atas jalannya proses pencalonan bos WTO itu.
"Proses seleksinya cacat dan prosedurnya telah dilanggar," kata dia seperti dikutip AFP.
Sembilan kandidat akan berlomba menggantikan Pascal Lamy yang orang Prancis dan mantan Komisi Perdagangan Uni Eropa yang telah empat tahun memimpin WTO.
Negara-negara berkembang berlomba mencalonkan diri untuk pemilihan 1 September mendatang.
Namun tersisihnya mantan dubes Kenya di WTO Amina Mohamed, menteri perdagangan Costa Rica Anabel Gonzalez, Ahmad Hindawi dari Yordania dan Alan Kyerematen dari Ghana, membuat dubes Brazil untuk WTO Roberto Azevedo menjadi favorit memimpin WTO.
Namun calon kunci lainnya dari Indonesia Menparekraf Mari Pangestu menjadi salah satu dari tiga kandidat perempuan untuk mengetuai WTO.
Calon-calon lainnya adalah wakil Mexico Herminio Blanco Mendoza, Taeho Bark dari Korea Selatan dan Tim Groser dari Selandia Baru.
Tidak seperi badan PBB lainnya, ketua WTO dipilih berdasarkan sistem konsensus.
Didirikan pada 1995, WTO bertujuan memajukan negosiasi perdagangan global demi pertumbuhan dengan membuka pasar dan menyingkirkan hambatan perdagangan, termasuk subsidi, pajak yang tinggi dan regulasi.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013