Pemkab Sampang memutuskan Pasar Srimangunan dibentuk seperti Pusat Grosir Surabaya (PGS) sehingga menjadi jujukan semua pedagang di kabupaten ini
Sampang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Jawa Timur, mengembangkan Pasar Tradisional Srimangunan menjadi pusat grosir, sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian daerah.
"Pemkab Sampang telah memutuskan Pasar Srimangunan dibentuk seperti Pusat Grosir Surabaya (PGS), sehingga menjadi jujukan semua pedagang di kabupaten ini," kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Pemkab Sampang Chairijah di Sampang, Jawa Timur, Jumat.
Salah satu tindakan yang kini mulai dilakukan Pemkab Sampang adalah merelokasi para pedagang sayur dan buah di Blok C pasar itu, ke Pasar Tradisional Magdalena.
"Jadi, khusus Pasar Srimangunan menjadi pusat grosir dan dikelola secara modern, sedangkan Pasar Magdalena menjadi pasar palawija, sesuai dengan peruntukannya," katanya.
Selain itu, sambung dia, relokasi pedagang sayur dan buah dari Pasar Srimangunan ke Pasar Tradisional Magdalena, karena di jumlah pedagang yang berjualan di pasar tradisional di pusat Kota Sampang itu melebih kapasitas tampung kios yang tersedia di pasar itu.
Baca juga: Pemkab Sampang kembangkan varietas tembakau Prancak-95
"Awalnya, jumlah total pedagang yang berjualan di pasar itu hanya 385 orang pedagang, tetapi kini menjadi 674 orang pedagang," katanya.
Terkait relokasi ini, sebagian pedagang menolak, akan tetapi Pemkab Sampang terus melakukan pendekatan dan memberikan pemahaman kepada mereka.
"Kami menjelaskan tujuan yang sebenarnya, bahwa relokasi bagi pedagang sayur yang berjualan di Pasar Srimangunan itu, karena pemkab telah memutuskan untuk menjadikan Pasar Srimangunan sebagai pusat grosir," katanya.
Di samping itu, sambung dia, kebijakan merelokasi pedagang sayur ke Pasar Tradisional Magdalena yang terletak di Kelurahan Polagan itu, untuk menindaklanjuti temuan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) tentang penelantaran aset.
Kepala Diskoperindag Pemkab Sampang Chairijah menuturkan sejak Pasar Magdalena tidak difungsikan dengan baik, sejak pasar itu selesai dibangun beberapa tahun lalu, karena pedagang beralasan sepi pembeli.
"Karena itu, pasar tersebut kami aktifkan lagi, dan salah satunya dengan merelokasi para pedagang sayur yang berjualan di Pasar Srimangunan tersebut," katanya.
Baca juga: PLN Sampang padamkan aliran listrik di lokasi terdampak banjir
Baca juga: Pemkab Sampang: Gunakan pupuk kandang untuk atasi kelangkaan
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023