Kami ingin mengirimkan lagi pelajar asal Timor Leste untuk menimba ilmu di ITS. Saat ini, di ITS ada enam mahasiswa asal Timor Leste yang studi di berbagai jurusan
Surabaya (ANTARA News) - Wakil Perdana Menteri Timor Leste Fernando Lasama de Araujo meminta bantuan para pakar dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk mengembangkan politeknik yang akan didirikan di negeri itu pada 2013.

"Kerja sama kami dengan ITS sudah berjalan 2-3 tahun lebih dengan dukungan ITS untuk tenaga ahli bagi Universitas Nasional Timor Leste, tapi kami ingin kerja sama itu ditingkatkan lagi," katanya dalam kunjungan ke kampus ITS di Surabaya, Jumat.

Fernando yang merupakan alumni Universitas Udayana Bali itu sempat melakukan pertemuan dengan Rektor ITS Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA dengan didampingi Menteri Sosial, Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia, dan Atase Pendidikan Timor Leste di Surabaya.

"Saya kagum dengan keunggulan ITS, karena itu kami ingin mengembangkan kerja sama di bidang teknik, sebab Presiden kami akan meletakkan batu pertama Politeknik Timor Leste pada tahun ini, tentu kami membutuhkan dukungan tenaga ahli dan dosen untuk itu," katanya.

Menanggapi tawaran itu, Rektor ITS berjanji pihaknya siap menjadi partner untuk pengembangan Politeknik Timor Leste, apalagi kerja sama ITS dengan Timor Leste sudah terjalin sejak 2009 melalui program pendidikan dosen yang didukung JICA.

"Tidak hanya itu, pemerintah Indonesia juga sudah menyediakan beasiswa untuk negara-negara Non-Blok, sehingga banyak mahasiswa maupun dosen dari sejumlah negara di Afrika sudah memanfaatkan, termasuk Timor Leste. ITS sudah banyak menerima mahasiswa Timor Leste, bahkan lulusannya juga sudah banyak, termasuk dosen juga," katanya.

Dalam kunjungan itu, Wakil Perdana Menteri Timor Leste sempat meninjau sejumlah laboratorium di ITS, di antaranya Laboratorium Beton Teknik Sipil yang mengembangkan penelitian batubata dari Lumpur Lapindo, Sidoarjo.

Selain itu, mereka juga berkunjung ke kampus Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) untuk mendapat masukan lebih lanjut, termasuk pengadaan laboratorium di politeknik.

Setelah itu, delegasi Timor Leste menggelar pertemuan dengan sekitar 300 mahasiswa asal Timor Leste di Surabaya yang bertempat di Auditorium Pascasarjana ITS.

Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013