Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyampaikan curahan hati (curhat) terkait anggaran sosialisasi empat pilar kepada Presiden Joko Widodo.
"Anggaran untuk itu (sosialisasi empat pilar) selalu dibatas-batasi Menteri Keuangan yang mungkin saja hal tersebut dianggap tidak masuk dalam skala prioritas," katanya saat membacakan pidato pada Peringatan Hari Konstitusi dan Hari Ulang Tahun Ke-78 MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.
Peringatan Hari Konstitusi Tahun 2023 mengusung Tema "Pemilu 2004 Mewujudkan Demokrasi Konstitusional yang Mempererat Persatuan Bangsa". Hadir dalam acara itu Presiden Joko Widodo, pimpinan lembaga negara, dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju.
Bamsoet menegaskan MPR RI sebagai lembaga negara mengemban visi rumah kebangsaan, pengawal ideologi Pancasila, dan kedaulatan rakyat.
Baca juga: Ketua MPR ingatkan kembali sejarah lahirnya konstitusi Indonesia
Baca juga: Jokowi bilang visi tanpa tolok ukur adalah jargon politik
Ia mengatakan MPR tetap mengampu tugas yang mulia menyosialisasikan empat pilar, yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Bamsoet menjelaskan evaluasi dan survei nasional yang dilakukan MPR menunjukkan bahwa pengetahuan dan keterlibatan masyarakat dalam pengenalan empat pilar terus meningkat.
"Dari 23 persen pada tahun 2011 menjadi 32,8 persen di tahun 2018. Lalu, pada tahun 2022 telah mencapai 43,1 persen," ungkapnya.
Selain itu, katanya, pemahaman tentang Pancasila dan penghayatannya yang semakin tinggi. Hasil survei menunjukkan lebih dari 90 persen masyarakat setuju dengan prinsip-prinsip dasar dalam setiap sila Pancasila.
Pewarta: Fauzi
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023