Dortmund (ANTARA News) - Brazil masih terlalu tangguh bagi Ghana ketika juara bertahan itu menghentikan petualangan satu-satunya wakil Afrika yang tersisa itu dengan kemenangan 3-0 (2-0) di babak 16 besar Piala Dunia 2006, Selasa. Ronaldo kembali menunjukkan kelasnya dengan mencetak gol pertama ketika pertandingan baru berlangsung lima menit. Tertinggal satu gol membuat Ghana menampilkan permainan menyerang dan membuat pertahanan Brazil sering berada dalam kondisi tertekan. Dalam kondisi tertekan tersebut, Adriano berhasil memperbesar keunggulan Brazil menjadi 2-0 pada saat "injury time" babak pertama. Pemain belakang Ze Roberto melengkapi sukses Brazil dengan mencetak gol ketiga untuk menjadikan skor 3-0 pada menit ke-84 ketika ia berhasil keluar dari perangkap offside Ghana. Ghana harus bermain dengan sepuluh pemain pada menit ke-81 ketika penyerang Asamoah Gyan keluar setelah mendapat kartu kuning kedua karena berpura-pura dijatuhkan lawan di kotak penalti. Brazil yang mengincar final untuk keempat kalinya secara beruntun, serta gelar juara untuk keenam kalinya, di perempat-final akan berhadapan dengan pemenang antara Spanyol dan Perancis. Gol pertam Brazil berawal dari lepasnya Kaka dari perangkap offside Ghana dan kemudian ia memberikan umpan matang kepada Ronaldo yang sudah menunggu di dalam kotak penalti. Ronaldo pun tanpa kesulitan menaklukkan kiper Ghana Ricard Kingson dan mencetak gol ke-15 sepanjang keikut sertaannya di pentas Piala Dunia. Dengan gol ke-15 tersebut, Ronaldo berhasil melampaui rekor yang diraih pemain legendaris Jerman Gerd Mueller yang mencetak 14 gol. Ghana yang tampil tanpa inspirator pemain tengah Michael Essien, tampak keteteran menghadapi Brazil pada 20 menit pertama. Tapi secara perlahan mereka berhasil mengorganisir diri dan berbalik mengancam gawang Brazil yang dijaga kiper AC Milan, Dida. Peluang terbaik Ghana diraih oleh Matthew Amoah dan John Mensah, tapi kedua peluang tersebut berhasil dimentahkan oleh Dida. Meski kalah dengan skor 0-3, Ghana yang menjadi wakil Afrika yang bertahan sampai babak 16 besar itu setidaknya telah memperlihatkan perlawanan karena berkali-kali mendapatkan peluang, tapi tidak ada satu pun yang menghasilkan gol.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006