Insya Allah, aplikasi monitoring dan evaluasi stunting akan dicanangkan saat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-30 Kota Mataram pada 31 Agustus 2023

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), saat ini sedang menyiapkan aplikasi untuk pemantauan dan evaluasi penanganan kasus stunting di kota itu.

Asisten I Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram H Lalu Martawang di Mataram, Jumat, mengatakan, aplikasi tersebut sedang disiapkan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram.

"Insya Allah, aplikasi monitoring dan evaluasi stunting akan dicanangkan saat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-30 Kota Mataram pada 31 Agustus 2023," katanya.

Dikatakan, keberadaan aplikasi tersebut dimaksudkan untuk memudahkan pemantauan dan evaluasi program penanganan stunting terhadap sasaran yang saat ini tercatat sebanyak 15,6 persen atau 3.999 anak.

Jumlah kasus stunting tersebut sudah masuk dalam database terpadu sesuai nama dan alamat untuk memudahkan intervensi dan tepat sasaran oleh koordinator penanganan stunting.

Baca juga: DP2KB Mataram bentuk Duta Genre penggerak turunkan stunting

"Misalnya, program pemberian protein hewani seperti telur. Kita bisa pastikan anak-anak stunting mengkonsumsi telur yang dibagikan," katanya.

Dalam penanganan stunting secara terpadu, lanjutnya, Pemkot Mataram telah menetapkan penanganan secara menyeluruh dan terintegrasi berkolaborasi dengan pemangku kepentingan, pemerintah, maupun dunia usaha.

"Untuk memudahkan koordinasi program dengan para pemangku kepentingan itulah kita bangun sistem informasi melalui aplikasi yang sedang disiapkan saat ini," katanya.

Dengan demikian para pemangku kepentingan, pemerintah, PKK, Dharma Wanita, dunia usaha, dan lainnya, yang terlibat bisa melakukan pemantauan terhadap program dan perkembangan penanganan stunting di Kota Mataram.

Baca juga: PKK Mataram siap bantu penurunan kasus balita kerdil

Untuk saat ini, lanjut Martawang, penanganan stunting di Kota Mataram sudah dilakukan secara terpadu dengan memberikan tanggung jawab wilayah binaan stunting untuk masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Kota Mataram.

"OPD bertindak selalu pembina, sedangkan koordinator di lapangan sepenuhnya dipegang oleh lurah masing-masing," katanya.

Ia berharap aplikasi tersebut bisa memotivasi semua pemangku kepentingan dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kota Mataram.

"Dari 15,6 persen kasus stunting saat ini, ditargetkan bisa mencapai 14 persen pada tahun 2023," katanya.

Baca juga: DP2KB turunkan 993 tim pendamping data keluarga berisiko stunting

Pewarta: Nirkomala
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023