Kami berusaha agar sanksi itu diputihkan
Malang (ANTARA News) - Persema bertekad memperjuangkan nasibnya di kongres tahunan PSSI pertengahan Juni agar sanksi yang dijatuhkan 2011 dicabut, sehingga tahun depan tetap bisa berkompetisi di kasta tertinggi persepakbolaan nasional.

Manajer Persema Patrick Theo Tarigan di Malang, Jumat, mengatakan pihaknya tidak mengenal putus asa untuk memperjuangkan nasib tim berjuluk "Bledek Biru" itu agar sanksinya dicabut akibat membelot dari kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) ke Liga Primer Indonesia (LPI).

"Kami berusaha agar sanksi itu diputihkan. Dan, kami akan berjuang dalam kongres tahunan PSSI Juni mendatang," katanya, menegaskan.

Ia menilai tidak adil jika Persema tetap dikenai sanksi dengan degradasi ke divisi tiga dan tidak adil karena penyatuan kompetisi LSI dan LPI tersebut ibaratnya islah, sehingga apapun yang terjadi di masa lalu harus dilupakan.

Ia mengakui meski akan tetap berjuang di kongres tahunan PSSI, dirinya juga tidak tahu secara pasti nasib Persema ke depan. Yang pasti, saat ini manajemen memutuskan jika Persema tetap melanjutkan sisa pertandingan kompetisi LPI musim ini.

Patrick mengatakan manajemen tidak terpengaruh dengan hasil dan keputusan kongres luar biasa (KLB) PSSI beberapa waktu lalu yang tidak memasukkan Persema sebagai salah satu tim yang lolos dalam liga tertinggi di Tanah Air.

"Kami akan tetap melanjutkan kompetisi karena ini sudah menjadi tanggung jawab kami dalam proses pembinaan, apalagi musim ini Persema banyak dihuni oleh pemain muda dari kompetisi Pencab PSSI Kota Malang," ujarnya.

Oleh karena itu, tegasnya, Persema juga sudah menyiapkan diri menjamu Persijap Jepara di Stadion Gajayana, Sabtu (13/4).

Persema dijatuhi sanksi karena membelot dari kompetisi LSI ke LPI pada tahun 2011. Selain Persema juga ada Persibo Bojonegoro yang mengalami nasib sama, harus turun kasta ke divisi tiga (liga amatir). 

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013