... dulu tanpa ada bidan dan dokter pun melahirkan bisa secara normal... "
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Negara DKT Indonesia, Todd Callahan, menyebutkan, bidan di Indonesia cukup penting untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. Hal ini karena penyebaran bidan lebih banyak dibandingkan dokter spesialis.


"Dokter obstetri-genekologi di Indonesia masih sedikit dan sebarannya masih terpusat di Jakarta," kata Callahan, dalam acara Penguatan Pendidikan Kebidanan untuk peningkatan Kualitas Kesehatan Ibu dan Anak di Grand Sahid Jakarta, Jumat.


Dia menyatakan, jasa seorang dokter spesialis juga terhitung mahal dan tidak semua warga, terutama warga menengah kebawah, mampu membayarnya."Biaya persalinan di dokter juga cukup mahal," katanya.


Sementara itu, Sekretaris Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia (AIPKIND), Yetti Irawan, menjelaskan, kekurangpercayaan masyarakat Indonesia terhadap bidan karena masih banyak anggapan bahwa proses kelahiran dapat berakhir fatal jika tidak ditangani secara baik.


"Padahal proses kelahiran itu ada proses normal. Jika umur anaknya memang sudah waktunya, dia akan keluar sendiri. Jaman dulu tanpa ada bidan dan dokter pun melahirkan bisa secara normal," katanya.


Dia menambahkan, melahirkan di dokter spesialis juga merupakan satu kebanggan tersendiri. "Seperti ada pretise kalau melahirkan di dokter," katanya.


Oleh karena itu, lanjut Yetti, pendidikan bidan di Indonesia sekarang ini semakin baik dan berkembang sehingga bisa mengikis kekhawatiran jika melahirkan di bidan.


(dny)

Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013