Worldline SA, sebuah perusahaan layanan transaksi dan pembayaran multinasional Prancis menderita kerugian paling besar
Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis kembali ditutup lebih rendah pada perdagangan Kamis waktu setempat (17/8/2023), mencatat kerugian untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris berkurang 0,94 persen atau 68,51 poin menjadi menetap di 7.191,74 poin.
Indeks CAC 40 merosot 0,10 persen atau 7,45 poin menjadi 7.260,25 poin pada Rabu (16/8/2023), setelah anjlok 1,10 persen atau 81,14 poin menjadi 7.267,70 poin pada Selasa (15/8/2023), dan menguat 0,12 persen atau 8,65 poin menjadi 7.348,84 poin pada Senin (14/8/2023).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, hanya enam saham yang berhasil membukukan keuntungan, sementara 34 saham lainnya mengalami kerugian.
Worldline SA, sebuah perusahaan layanan transaksi dan pembayaran multinasional Prancis menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terpuruk 3,51 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan teknologi penyedia layanan aplikasi perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung inovasi perusahaan klien Dassault Systemes SE merosot 3,34 persen; serta perusahaan rumah mode yang mendesain, memproduksi, dan mendistribusikan aksesori dan pakaian mewah pribadi Hermes International SCA jatuh 2,71 persen.
Sementara itu, Sanofi SA, perusahaan industri farmasi yang menawarkan obat-obatan, obat generik, suplemen makanan, kosmetik, dan alat kesehatan terangkat 1,39 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan operator supermarket, hypermarket, cash and carry store, dan situs web e-commerce multinasional Prancis Carrefour SA terdongkrak 1,06 persen; serta perusahaan energi dan perminyakan multinasional Prancis TotalEnergies SE menguat 0,78 persen.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023