Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia (AIPKIND) Yetty Irawan, MSc, menyebutkan bahwa pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang digelar pada 10-12 April 2013 merupakan bentuk tanggung jawab bidan untuk ikut menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia.

Hal tersebut disampaikannya dalam jumpa wartawan Penguatan Pendidikan Kebidanan untuk peningkatan Kualitas Kesehatan Ibu dan Anak di Grand Sahid Jakarta, Jumat.

Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, AKI di Indonesia menduduki peringkat pertama di Asia Tenggara dengan 228 bayi per 100 ribu kelahiran hidup.

Dalam Raker tersebut, lanjut Yetti, ada standarisasi yang diputuskan.

"Kami menyampaikan visi misi yang sama dengan pemerintah untuk menekan angka kematian ibu," katanya.Menurutnya, peningkatan kualitas bidan sudah berkembang pesat di Indonesia, terbukti dengan adanya pendidikan kebidanan indonesia di tingkat universitas yakni di Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga dan Universitas Andalas.

"Pendidikan D3nya sendiri sudah 300an dan S2 nya sudah ada di empat universitas, Unpad, Unand, Unair dan Unbraw," katanya.

Sementara itu, Ketua Aipkind, Dra. Jumiarni Illyas, MKes, menyebutkan raker pertama kali digelar tersebut mendapat sambutan yang cukup baik dari para peserta didik pendidikan bidan.

"Yang hadir 600 peserta dari Indonesia," katanya.

Jumiarni melanjutkan, dalam raker tersebut, bidan Indonesia siap dengan standar-standar yang sudah ditetapkan untuk peningkatan kualitas bidan seperti adanya uji kompetensi bidan, peningkatan kualitas SDM pengajar serta pengakreditasian lembaga pendidikan bidan di Indonesia.

Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013