Milan (ANTARA News) - Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis memiliki pemikiran serupa dengan pelatih Juventus Antonio Conte, yang meminta dilakukannya perubahan-perubahan drastis pada cara mengelola sepak bola Italia, dengan mengatakan bahwa perlu dilakukan "revolusi."
"Kita memerlukan revolusi di sepak bola Italia," kata produser film yang sekarang menjabat sebagai presiden klub itu melalui Twitter. "Kita perlu membalik meja dan mengadopsi peraturan-peraturan yang sesuai untuk 2013, bukan 1900," lapor Reuters.
De Laurentiis kemungkinan mengacu kepada kesulitan-kesulitan yang dihadapi klub-klub Italia untuk membangun stadion-stadion mereka sendiri, termasuk birokrasi dan minimnya insentif-insentif keuangan.
Juventus merupakan satu-satunya klub Italia yang memiliki stadionnya sendiri, sedangkan klub-klub lain bermain di stadion-stadion yang dimiliki pemerintah kota.
Ini merupakan lingkaran setan ketika klub-klub tidak dapat membangun atau membeli stadion-stadion pada situasi terkini, dan mereka juga tidak dapat mengembangkan keuangan mereka tanpa memiliki stadion sendiri.
Conte pada Rabu mengatakan bahwa klub sepak bola Italia tidak lagi dapat dipertimbangkan sebagai salah satu kekuatan elit Eropa setelah Juventus ditundukkan Bayern Munich dengan kekalahan agregat 0-4 di perempat final Liga Champions.
Ia mengatakan akan membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum tim Italia dapat kembali memenangi Liga Champions, di saat mereka kesulitan menyamakan situasi keuangan dari apa yang disebutnya sebagai "kekuatan-kekuatan super" dari negara-negara lain.
Ia menambahkan bahwa sepak bola Italia lebih tertarik pada "kontroversi-kontroversi sia-sia" daripada mendiskusikan isu-isu nyata. (RF/A016)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013