Telkom telah memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh komite tender, namun karena adanya perbedaan persepsi atas salah satu persyaratan maka membatasi partisipasi Telkom."

Jakarta (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menyatakan tetap melanjutkan program ekspansi bisnis di Myanmar, meskipun gagal memenangkan tender penyelenggaraan seluler di negara itu.

"Pemerintah Myanmar sedang gencar menyediakan akses teknologi informasi bagi rakyatnya. Telkom optimistis dapat menjadi mitra terpercaya pemerintah Myanmar dalam pembangunan infrastruktur teknologi informasi (TIK) di Myanmar," kata Operation Vice President Public Relations Telkom, Arif Prabowo, dalam siaran pers di Jakarta, Kamis malam.

Menurut Arif, ekspansi Telkom di Myanmar sesuai dengan rencana awal perseroan dalam penetrasi bisnis TIK yang salah satunya adalah ikut tender lisensi seluler.

Sebelumnya diberitakan, Telkom gagal masuk dalam daftar 12 peserta yang lolos ke babak evaluasi untuk mendapatkan lisensi seluler di Myanmar.

Kementerian Komunikasi, Pos, dan Telekomunikasi Myanmar mengumumkan, keduabelas peserta tender yang lolos yaitu konsorsium Bharti Airtel, Konsorsium Vodafone dan China Mobile, Telenor, SingTel, Axiata, Konsorsium MTN , Bermuda Digicel, France Telecom, Qatar Telecommunications, Millicom International, Viettel Group, dan KDDI Corporation.

Sesungguhnya untuk berebut menjadi penyelenggara seluler di Negeri Pagoda itu, Telkom menggandeng Myanmar Telecom operator milik pemerintah namun tidak bisa melenggang ke babak berikutnya.

Telkom sebelumnya sempat masuk 23 besar yang lolos prakualifikasi dari sebanyak 91 peserta tender.

"Telkom telah memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh komite tender, namun karena adanya perbedaan persepsi atas salah satu persyaratan, maka membatasi partisipasi Telkom," ujar Arif.


Optimistis

Meskipun tidak berhasil masuk dalam "shortlisted bidder" tender lisensi seluler di Myanmar, Telkom optimistis peluang ekspansi usaha ke Myanmar masih sangat terbuka, terutama pada bisnis digital media dan solusi Information Communication and Technology (ICT) yang dibutuhkan oleh Small Medium Enterprise (SME) dan korporasi di negara itu.

Kesiapan Telkom menggarap layanan ICT di Myanmar merupakan bagian dari rencana ekspansi internasional yang sudah dicanangkan sebelumnya.

Hingga kini, Telkom melalui anak usahanya PT Telekomunikasi International (Telin) telah berhasil melakukan ekspansi ke Hong Kong, Timor Leste, Singapura, Australia dan Malaysia.

"Telkom memprogramkan ekspansi bisnis ke 10 negara, lima di antaranya sudah diwujudkan, sementara lima negara lainnya sedang diupayakan," ujar Arif.

Di Hongkong, pada awal Oktober 2012, melalui layanan Mobile Virtual Network Operator (MVNO), Telin meluncurkan produk kartu AS 2in1 di Hongkong.

Selain itu, juga masuk ke Timor Leste dan berhasil mendapatkan lisensi seluler di negara tersebut dengan menyiapkan investasi sekitar 50 juta dolar AS hingga tahun 2015.

Dana itu akan digunakan untuk membangun infrastruktur jaringan 2G dan 3G.

Arif menambahkan, di Timor Leste Telin mempercepat pembangunan infrastruktur telekomunikasi, di mana pemenuhan Service Coverage Obligation pelanggan mencapai 94 persen, yang seharusnya diselesaikan jangka waktu 3 tahun, dapat dipercepat menjadi hanya 1 tahun.

Keberhasilan tersebut juga diiringi dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 9,13 persen hanya dalam waktu satu bulan operasi, dimana pada awal April 2013 jumlah pelanggan sudah mencapai 55 ribu pelanggan. (R017)

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013