Surabaya (ANTARA News) - General Manager (GM) Lapindo Brantas Inc, Imam Agustino, meminta maaf kepada masyarakat Jawa Timur akibat kegiatan eksplorasi dan penanggulangan dampak luapan lumpur panas di Porong, Sidoarjo, yang telah mengganggu mereka. "Saya dengar kemacetan terjadi dimana-mana, saya minta maaf kepada masyarakat yang terganggu akibat aktivitas kami dalam penanggulangan dampak eksplorasi (lumpur panas) yang kami lakukan," ujarnya usai diperiksa di Mapolda Jatim, Selasa. Namun, katanya, pihaknya akan memprioritaskan masyarakat. "Yakinlah, kami akan memprioritaskan penanggulangan kepada masyarakat, karena itu santunan Rp5 miliar akan disampaikan langsung kepada masyarakat desa Siring, mulai Rabu (28/6)," paparnya. Menurut dia, santunan Rp5 miliar memang sudah dikucurkan kepada masyarakat melalui rekening Satkorlak Pemkab Sidoarjo pada saat Wapres mengunjungi lokasi pengungsian di Pasar Porong, Sidoarjo pada 20 Juni mendatang. "Besok (28/6), pencairan kepada masyarakat memang baru dapat dilaksanakan, karena memang perlu pendataan korban yang berhak menerima. Untuk pencairan pertama itu akan disampaikan Dinsos Pemkab Sidoarjo kepada masyarakat desa Siring," ungkapnya. Dalam waktu dekat, katanya, pihaknya akan menyelesaikan realisasi upah buruh, namun hal itu memang masih harus menunggu pendataan. "Kami juga akan menyelesaikan ganti rugi atas sawah dan tambak yang terendam. Semuanya tinggal pendataan," tuturnya. Mengenai upaya penghentian sumber lumpur panas itu, ia mengatakan snubbing unit yang dimaksudkan untuk itu sudah akan mulai beroperasi dalam pekan ini, namun pihaknya sudah merancang solusi dengan upaya penghentian lumpur melalui pengeboran secara pararel. "Alat untuk pengeboran secara pararel itu sedang kami datangkan dari Serang (Banten)," tegasnya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006