Achmad mengatakan, kelima itu dianugerahi penghargaan karena prestasi dan peran aktif mereka dalam bidang pendidikan dan perlindungan WNI di Brunei.
"Saya meminta masyarakat Indonesia di Brunei untuk selalu menjaga persatuan dan solidaritas, saling membantu dan memelihara kerukunan bersama di perantauan ini," kata Ubaedillah.
Kelima WNI itu adalah Evi Nurvidya Arifin, Prof. Anis M Toha, Edi Suryanto, Heri Jatmoko dan Sihabudin Danial.
Baca juga: Dubes terharu ratusan WNI di Timor Leste rela upacara HUT RI
KBRI juga memberikan penghargaan kepada dua stafnya atas kinerja terbaiknya tahun ini, yakni Junius Akbar dan Noviyanti Mariana.
Upacara itu sendiri diikuti lebih dari 100 WNI, khususnya pekerja migran Indonesia, bukan hanya dari Bandar Seri Begawan, tetapi juga kota-kota lainnya di Brunei.
"Walaupun upacara HUT ke-78 RI ini berlangsung di hari kerja, semangat para pekerja migran Indonesia untuk hadir tak berkurang," kata Ubaedillah.
Dia juga berdialog dengan WNI yang hadir dalam upacara dan meminta mereka memaknai hari kemerdekaan dengan terus menjaga persatuan dan kesatuan.
Ubaedillah memimpin upacara ini, sedangkan Mayor ARM Gunawan menjadi komandan upacara dan sebelas pelajar Indonesia di Brunei menjadi pasukan pengibar bendera.
Baca juga: WNI antusiastis ikuti upacara Kemerdekaan RI di Kuala Lumpur
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023
