Surabaya (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono menyatakan peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI merupakan momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa di Indonesia.

"Dirgahayu Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia. Selamat merayakan dengan penuh kegembiraan, penuh suka cita dan rasa bahagia," kata Adi Sutarwijono
setelah mengikuti upacara HUT ke-78 RI di Surabaya, Kamis.

Menurut Adi, Tahun ini, HUT ke-78 RI mengambil tema "Terus Melaju untuk Indonesia Maju" mengungkapkan adanya rasa optimisme yang bergelora, tumbuh dan mekar dalam peringatan kemerdekaan kali ini. Optimisme mewujudkan masa depan yang lebih baik dan cemerlang.

"Indonesia dan Kota Surabaya tiada henti berbenah diri. Memperbaiki diri dan menyempurnakan. Menuju terwujudnya masyarakat adil dan makmur, seperti yang dicita-ciptakan para pendiri bangsa ini," kata Adi.

Sejak awal Agustus lalu, masyarakat sudah memasuki bulan kemerdekaan, hingga terasa antusiasme dan gelora di masyarakat untuk menyambut usia ke-78 Kemerdekaan Indonesia. Kampung-kampung dihias, dipercantik dan semarak, dengan gotong royong masyarakat.

Lomba-lomba digelar, unik dan khas, serta merakyat, yang mengundang gelak tawa dan keceriaan. Kebahagiaan terpancar kuat dari wajah setiap insan.

"Rabu malam, tanggal 16 Agustus (2023), warga melakukan tirakatan dan tasyakuran di kampung-kampung di Surabaya. Semua kampung menggelar tirakatan dan tasyakuran. Sambil melakukan rembuk kampung. Berbenah menuju situasi yang lebih baik," kata Adi.

Mengutip Bung Karno, kata Adi, kemerdekaan adalah jembatan emas yang di seberangnya didirikan negeri berdaulat, melindungi segenap tumpah darah Indonesia, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Terbebas dari belenggu penjajahan, terbebas dari belenggu keterbelakangan, kebodohan dan kemiskinan. Mari, diisi kemerdekaan dengan bekerja keras dan gotong royong membangun Indonesia. Menyusun peradaban yang lebih maju, lebih adil dan lebih sejahtera," kata Adi.

Dikatakan Bung Karno, kata Adi, bangsa negara Indonesia didirikan untuk semua rakyat Indonesia. Untuk semua lapisan masyarakat, semua suku bangsa, semua agama, etnis/ras (pribumi/pendatang) dan golongan (kaya/miskin), serta semua elemen (pemuda dan orang tua). Semua adat istiadat dan kebudayaan. Indonesia tidak didirikan hanya untuk satu kelompok/golongan.

"Indonesia didirikan untuk semua rakyat. Satu untuk semua. Untuk itu, mari terus perkuat persatuan dalam keberagaman sebagai gugusan kekuatan yang memajukan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia," kata Adi.

"Mari doakan para pendiri bangsa, Bung Karno dan Bung Hatta, para pejuang dan para pahlawan bangsa, para pengabdi bangsa, yang telah gugur dan pergi mendahului kita menghadap Sang Khalik. Semoga semua mendapat tempat yang paling mulia di sisi Tuhan YME dan beristirahat dalam kedamaian abadi," kata Adi menambahkan.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023