Makassar (ANTARA News) - Kegiatan pencarian dan penyelamatan (search and resque/SAR) di lokasi bencana alam banjir dan tanah longsor Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, akan diperpanjang seminggu lagi setelah tujuh hari tim SAR menjalankan tugasnya di daerah itu.
"Dalam rapat kemarin, pak Bupati Sinjai telah meminta agar kegiatan SAR ditambah paling tidak seminggu lagi, karena masih ada korban yang belum ditemukan," kata Letda Marinir Mardiono, jurubicara Posko utama SAR di Sinjai, Selasa.
Menurut dia, kegiatan SAR untuk mencari jenazah korban banjir maupun longsor masih berjalan namun intensitasnya sudah menurun. Sejak Minggu sampai Selasa petang, aktivitas SAR hanya menemukan dua jenazah baru korban tanah longsor di Sinjai Timur sedangkan korban banjir belum ada.
Dengan demikian, Posko utama SAR di Sinjai hingga Selasa malam telah mencatat penemuan korban tewas sejak awal aktivitas SAR pada 20 Juni 2006 sebanyak 287 orang, katanya.
Mardiono tidak merinci jumlah korban yang masih diketahui nasibnya, namun Posko bencana alam Pemprov Sulsel mencatat jumlah korban yang hilang di Sinjai hingga hari ini masih tercatat 57 orang.
Meski penemuan jenazah makin sedikit, kata Mardiono, namun aktivitas tim SAR sejak Selasa pagi masih diperkuat lagi oleh hadirnya KAL Samalona dari Lantamal IV Makassar berikut 10 personil marinir tambahan yang akan melakukan penyisiran di perairan sekitar Sinjai, Bone dan Bulukumba hingga aktivitas SAR dinyatakan cukup.
Karena aktivitas SAR makin menurun, para personil saat ini mulai dikerahkan untuk melakukan pembersihan lokasi-lokasi permukiman warga, rumah-rumah ibadah dan sekolah serta jalan raya dan jembatan untuk membuka isolasi sejumlah desa dan kecamatan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006