Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau sejumlah wilayah di Indonesia mewaspadai adanya potensi hujan lebat hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada hari ini.
Berdasarkan laman resmi BMKG yang dikutip Antara di Jakarta, Kamis, potensi hujan lebat dengan kecepatan lebih dari 50 milimeter diperkirakan terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau.
Hujan lebat juga berpotensi dialami oleh wilayah Kepulauan Riau, Jambi, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Baca juga: BMKG: Sejumlah wilayah berpotensi karhutla
Selain hujan lebat, beberapa wilayah di Indonesia diperkirakan mengalami angin kencang dengan kecepatan lebih dari 45 kilometer per jam, seperti Aceh, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Utara dan Sulawesi Barat.
Hujan disertai kilat dan petir atau hujan badai juga berpotensi terjadi di beberapa wilayah, yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bali, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara dan Papua Barat.
Sementara intensitas hujan badai dengan angin kencang itu akan berkurang seiring dengan adanya fenomena El Nino di Indonesia yang berdampak pada berkurangnya curah hujan.
Menurut Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, A Fachri Radjab, 63 persen wilayah zona musim di Indonesia terdampak fenomena El Nino yang menyebabkan musim kemarau menjadi lebih kering.
Baca juga: BMKG: Sejumlah wilayah berpotensi alami karhutla hingga hujan lebat
Baca juga: Hujan intensitas ringan hingga lebat akan landa sejumlah kota besar
Fachri menjelaskan zona musim di Indonesia ada 699 zona dengan 63 persen diantaranya saat ini sudah memasuki periode musim kemarau atau sudah terdampak langsung oleh El Nino.
“Ketika kita di musim kemarau, ditambah ada El Nino, jadi semakin kering," kata Fachri.
Oleh sebab itu, BMKG meminta wilayah,h seperti Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan untuk mewaspadai potensi terjadinya karhutla.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023