Cirebon (ANTARA News) - Sejumlah peternak di daerah Pantura Kabupaten Cirebon, Indramayu dan Majalengka, Jawa Barat, mengeluhkan mahalnya harga "Day Old Duck (DOD)" bebek.

Seorang peternak Wardi di Cirebon, Kamis, mengatakan, harga DOD bebek atau anak bebek sebelumnya dijual sekitar Rp5600 setiap ekornya kini mencapai Rp13 ribu, sehingga dikeluhkan ratusan peternak bebek di Pantura Cirebon dan Indramayu.

Mahalnya bibit bebek cukup menyulitkan peternak baik petelur juga pembesaran untuk dijual daging karena modal usaha mereka bertambah hingga dua kali lipat.

Menurut dia, minat usaha mengembangkan bebek di daerah Pantura Kabupaten Cirebon, Indramayu dan Majalengka cukup tinggi karena lahannya cukup potensial didukung dengan limbah laut yang melimpah untuk memenuhi kebutuhan pakan tambahan.

Kasman peternak bebek di Indramayu mengaku, tingginya harga bibit bebek akan menyulitkan peternak karena sebelumnya mereka merugi akibat serangan flu burung.

Kini, saat mereka akan memulai kembali mengembangkan ternak bebek terbentur oleh harga DOD yang melambung, hingga dua kali lipat.

Usaha peternakan bebek di daerah Pantura Kabupaten Indramayu masih menjanjikan, kata dia, karena kebutuhan pakan tambahan peternak bisa memanfaatkan berbagai limbah laut, seperti tulang ikan jambal, kulit ikan dan ikan pirik.

Pemasok DOD di Indramayu, Sutiono, mengaku kenaikan bibit bebek akibat harga telur untuk bibit meningkat karena sulitnya mendapatkan telur tersebut.

Kesulitan mendapatkan telur untuk DOD, kata dia, usai flu burung ribuan bebek mati mendadak hingga pasokan telur terhambat, dampaknya kini bibit bebek tersebut harganya naik dua kali lipat. (KR-EJS/Y003)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013